Suriyadi Al-Difaqi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(Cerita Anak) Pergi Ke Negeri Belanda, Negara Seribu Tanggul
sumber gambar: economy.okezone.com

(Cerita Anak) Pergi Ke Negeri Belanda, Negara Seribu Tanggul

AlDifaqi- Siang ini rumah kami ramai dengan sanak family. Sejak dua hari lalu, kami kedatangan saudara yang tinggal di Negeri Belanda. Ada tante Indah, Om Jaka, beserta putrinya yang bernama Cyntia. Mereka akan menghadiri acara resepsi pernikahan om Iwan dan tante Fika esok hari.

"Aisyah kamu kapan mau main ke rumah aku?" Cyntia bertanya saat kami sedang mengobrol di ruang tengah.

"Iyaa nih, aku ingin banget main ke rumah kamu yang di Belanda." ucap Aisyah antusias

"Ayo laaaah....."

"Tapi ayah belum punya uang untuk ke sana."

"Aiiihh... tenang ajaa kali. Nanti aku minta sama Papa yang beliin tiketnya. Hihihihi..."

Kami tertawa bersama

"Memang benar yaa di Belanda itu banyak tanggul Cyn?" tanya Aisyah

"Iyaa betul Aisyah."

"Bukannya Belanda itu terkenal dengan Negeri Bunga Tulip yaa?"

"Iyaa itu juga betul Aisyah. Belanda itu banyak sekali sebutannya. Ada yang bilang sebagai Negeri Bunga Tulip sebagaimana yang kamu tahu, ada juga yang bilang Negeri Kincir Angin, dan ada juga yang nyebut Negeri Seribu Tanggul."

"Woooow, aku baru tahu.!"

"Kenapa disebut Negeri Seribu Tanggul? karena Negara Belanda memiliki banyak sekali tanggul. Beberapa bahkan berukuran raksasa."

"Kok bisa punya tanggul segitu banyak?" Aisyah penasaran.

"Karena tanggul-tanggul itu gunanya untuk menahan air laut supaya tidak mengalir ke daratan."

"Waaah kalau tidak ada tanggul berarti Belanda bisa kebanjiran air laut dong?"

"Yuppp begitulah. Bisa dikatakan hampir setengah daratan Belanda akan tenggelam, apabila tidak ada sistem tanggul yang canggih. Mangkanya banyak tanggul di sana, begitu kata pak Guru di sekolahku."

"Ihhhh, jadi bener-bener ingin pergi ke rumah kamu deh, terus nanti liat tanggul-tanggul raksasa."

"Plus aku ajak kamu liat kincir air yang besar dan tentunya melihat keindahan bunga Tulip."

"Waaaaaah aku mau bangeeeeeet......"

"Yaudah nanti kita coba ngomong sama Ayah kamu dan Papa ku. Mudah-mudahan diberi izin."

"Aamiiiiiin"

Kami lalu melanjutkan obrolan lain tentang kegiatan masing-masing saat di sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post