(Cerita Anak) Gadis 'Gerobak' di Tengah Kemacetan Malam Minggu
AlDifaqi- Malam minggu niat senang-senang malah kena macet di jalan. Belum juga sampai tujuan. Sudah bikin pusing kepala.
Macet selalu terjadi di mana-mana. Volume kendaraan yang banyak plus jalan sempit menjadi penyebab utama. Entah bagaimana solusi terbaik mengatasi kemacetan.
"Ayah kapan sampainya?"
"Sabar sayang, ini masih macet"
"Aku bosan. Ngga enak......"
Vidi mulai mengeluarkan butir air dari kedua matanya. Mama mengelus kepala Divi.
"Sabar yaa sayang, mau gimana lagi, macetnya panjang..."
"Kenapa Ayah lewat sini tadi? Kan jadi kena macet..."
"Lah Ayah kan ngga tahu sayang kalau di jalan sini macet. Divi main hape Ayah ajaa yaaa biar ngga bosan."
"Ngga mau aaah.... bikin pusing..."
Wajahnya tertekuk. Kedua mata Divi mengarah ke jendela. Berharap ada sesuatu yang bisa dilihatnya. Mobil perlahan berjalan. Tak lama berhenti kembali.
Mata Divi menangkap kejadian menarik di luar, tepatnya di samping sebuah toko buku. Terlihat ada seorang lelaki tua beserta gerobak berisi kardus-kardus. Di dalamnya ada seorang anak perempuan seusianya sedang memegang sebuah buku.
Oh bukan, itu bukan sekedar buku. Itu adalah Al-Quran. Rupanya gadis itu sedang membaca Al-Quran. Sementara Ayahnya merapihkan kardus-kardus.
Gadis kecil itu khusyu membaca Quran. Ia tak perduli dengan keadaan sekitar. Kemacetan yang panjang, lalu lalang orang, juga teriakan para penjual makanan, tak mempengaruhi keasyikkannya membaca Quran.
Kedua mata Divi tak mau lepas memandangi gadis kecil tersebut. Kini ia malah berharap agar mobil tak berjalan. Biarlah ia bermacetan dengan memandangi gadis kecil yang tampak manis dengan jilbab lusuh dan kotor berwarna krem.
Gadis kecil menutup Quran. Ia turun dari gerobak dan mendekati Ayahnya. Ia mengambil kardus yang sudah tersusun rapi dan memasukkan ke dalam gerobak. Ia lakukan itu berulang hingga seluruh kardus masuk ke dalam gerobak.
Ayahnya mengucapkan sesuatu kepadanya, kemudian memeluk gadis tersebut. Mereka saling tersenyum. Kemudian gadis kecil tersebut duduk kembali di dalam gerobak dan melanjutkan membaca Quran.
Divi terenyuh. Kedua matanya meneteskan air mata. Tapi bukan karena macet lagi.
"Ayah boleh ngga Divi keluar sebentar?"
""Eh mau ngapain sayang?"
"Divi mau ketemu gadis kecil itu dan memberikan baju serta jilbab yang tadi mama belikan."
Ayah dan Mama tertuju kepada gadis kecil yang ditunjuk Divi.
"Divi kenal gadis itu" tanya Mama
"Ngga Mama. Divi baru saja melihatnya pas macet ini. Tapi Divi suka sama gadis kecil itu. Ia anak yang hebat."
Ayah dan Mama saling berpandangan. Mereka tersenyum.
"Tapi Mama temani yang sayang...."
"Oke Mama......."
Divi tersenyum. Bergegas ia mengambil baju dan jilbab yang baru saja dibelikan Mama di sebuah Mall. Tak lupa ia menyisihkan uang dan makanan miliknya. Lantas keluar bersama Mama di tengah kemacetan panjang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar