BERPANTUN INDAH ITU MUDAH

Pantun merupakan salah satu bentuk dari puisi lama Indonesia yang memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa. Pada awalnya pantun diungkapkan secara lisan, namun seiring dengan perkembangannya kini pantun telah diungkapkan secara tertulis. Pantun biasa digunakan untuk mengungkapkan isi hati dan menjelaskan keadaan sosial masyarakat.

Sebelum membuat pantun yang indah sebaiknya mengetahui beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam membuat pantun. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pantun yaitu :

1. Mengenal syarat-syarat pantun

Dalam satu bait pantun terdiri dari empat baris kalimat.Dua baris pertama berupa sampiran. Dan dua baris terakhir berupa isi (pesan yang ingin disampaikan). Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata. Jumlah suku kata baris pertama sama dengan baris ketiga. Jumlah suku kata baris kedua sama dengan baris keempat. Pantun wajib bersajak a-b-a-b.

2. Menentukan tema/topik

Pantun harus memiliki tema atau topik agar pantun yang dibuat mempunya tujuan yang jelas untuk apa dan untuk siapa. Misalnya pantun dengan tema hiburan (jenaka), pantun dengan tema cinta, pantun dengan tema nasehat, pantun dengan tema pendidikan, dan lain-lain.

Tetapkan dulu tema pantun yang ingin dibuat, lalu dicoba membuat pantunnya sampai menguasai dengan baik. Setelah menguasai satu tema baru mencoba lagi membuat pantun dengan tema yang lain.

3. Menulis/ membuat isi

Setelah memilih satu tema lanjutkan dengan membuat isinya terlebih dahulu.

Contohnya ingin membuat pantun dengan tema pantun cinta, dibuat dulu isinya sebagai berikut:

“...................................................

.....................................................

Banyak gadis yang menghampiri

Cuma kamu yang jadi kekasih

Untuk isinya coba pikirkan sebebas mungkin yang berkaitan dengan tema atau topik pantun yang ingin dibuat.

4. Menulis/membuat sampiran

Langkah terakhir dalam membuat pantun yaitu menulis sampirannya. Cara untuk membuat sampiran cukup mudah, pertama, lihat akhiran setiap baris isi pantun yang sudah dibuat. Pada contoh di atas perhatikan huruf yang dicetak tebal, yaitu dibaris isi pertama bunyinya "Banyak gadis yang menghampiri" dengan dua huruf terakhir "ri"

Dan pada baris isi kedua dengan bunyi " Cuma kamu yang jadi kekasih" dengan dua huruf akhir "sih"

Perhatikan beberapa huruf akhirnya, kemudian pikirkan satu kata dengan akhiran bunyi "ri" dan "sih". Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam membuat sampiran adalah kata-kata apa yang akan dipilih pada baris 1 dan 2 sebaiknya sejenis, apakah nama-nama tanaman, nama-nama hewan, nama-nama bunga. Pada contoh di atas misalnya kita akan memakai kata-kata yang merupakan nama-nama burung. Maka cari kata nama burung dengan akhiran "ri" adalah "kenari" dan satu kata nama burung dengan akhiran "sih" adalah "cendrawasih".

Setelah selesai memikirkan satu kata yang memiliki dua huruf belakang sama, sekarang tinggal memikirkan dua buah kalimat yang sesuai dengan kata "kenari" dan "cendrawasih".

Contoh sampiran:

Burung belibis burung kenari

Burung hantu burung cendrawasih

.....

.....

Setelah selesai membuat isi dan sampirannya. Langkah selanjutnya gabungkan keempat kalimat yang sudah jadi sesuai urutannya:

Dua baris sampiran

Dan dua buah isi

Jika digabungkan akan menjadi satu bait pantun seperti di bawah ini:

“Burung belibis burung kenari

Burung hantu burung cendrawasih

Beribu gadis yang menghampiri

Cuma kamu yang jadi kekasih”

Nah satu bait pantun sudah selesai dibuat.

Bagaimana, mudah bukan?.