Tamu Dari Masa Kecil
Tamu Dari Masa Kecil
#TantanganGurusiana
#TantanganHari_25
Jika ditanya tentang masa yang paling menyenangkan dalam hidup, Saya tak akan ragu menjawab : Masa kecil !. Masa dimana kita bisa bermain dan bersenang-senang tanpa ada beban berarti yang mengganjal. Indahnya masa kecil, dimana hubungan dengan teman-begitu tulus, bergaul dengan siapa saja tanpa gengsi juga tak ada intrik serius yang melukai hati masing-masing
Pernah bertengkar hebat dengan teman semasa kecil. Saling jambak sampai berguling di tanah hingga menyisakan luka gigitan di lenganku. Keadaan lawanku tak kalah kacaunyan, bekas cakaranku menghias wajahnya. Tapi tahukah teman, permainan kwartet menyatukan kami kembali dua hari kemudian. Tak tersisa lagi kemarahan apalagi benci diantara kami.
Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu...
Bercerita tentang persahabatan, memoriku akan mundur puluhan tahun silam. Ijinkan aku memberikan ruang istimewa di hati untuk kenangan di masa Sekolah Dasar. Tak akan habis kisahku tarurai . Mulai dari kakak kelas yang baik, lemari kelas yang penuh buku cerita, hingga nyoknyang goreng, makanan andalan kami bersama. Bahkan beberapa ceritaku di tantangan menulis ini merupakan kenanganku di masa SD.
Adalah grup WA yang menyatukan kami kembali, teman semasa SD. Eforia masa kecil tiba tiba melanda kami. Senda gurau hingga cerita mengharu biru mewarnai obrolan. Ditambah lagi foto-foto masa kecil yang diunggah oleh seorang teman menambah meriahnya suasana grup.
Ada-ada saja yang diobrolkan hingga grup selalu hidup. Mulai dari nostalgia masa kecil, berbagi informasi penting, hingga sekedar memamerkan hidangan menu makanan hari ini.
Satu hal yang kusukai dari grup SD adalah komentar dan postingan sahabat-sahabat kecil yang sopan, tak ada yang aneh-aneh, tak perlu khawatir jika anak-anak ataupun pasangan akan membaca obrolan kami. Isi grup WA Jauh dari pornografi, pun tak ada cerita nostalgia roman picisan.
Andi Besse Luwu, sahabatku semasa SD mengabarkan keberadaannya di Makassar dan berniat menemuiku. Waah, hati begitu antusias. Selama ini hanya bermunikasi lewat WA, bahkan foto dirinyapun tak pernah kulihat menghiasi laman media sosialnya.
Waktunya tak banyak, Dia hanya bisa menemuiki pagi ini . Akupun masih menjalankan tugasku mengajar. Maka kami sepakat bertemu di sekolahku. Kukirimlah alamat tempatku mengajar.
Saya kedatangan tamu dari masa kecil. Dia berseru memanggil begitu melihatku. Awalnya ragu, betulkah dia Andi Besse? puluhan tahun tak bertemu membuat ingatanku akan sosoknya menjadi kabur. Tetapi begitu melihat dia tersenyum, mengulurkan tangan memelukku. Memori itu menjadi terang benderang.
Senyumnya, celotehnya, bahkan gesturnya kembali melekat diingatan. Ya!! Dia Andi Besse Luwu, sahabat masa kecilku. Kami melalui masa kecil bersama. Bermain, belajar, bahkan pernah bahu membahu membawa nama sekolah pada lomba Dokter kecil. Rindu ini membuncah. Haru, kubalas pelukannya lebih erat. Tiba-tiba ada gerimis di hatiku.
Kami bercengkrama, menceritakan kehidupan yang kami jalani masing-masing. Sungguh pertemuan kami terasa singkat, Menjelang perpisahan kupandang wajahnyan lekat, merekamnya di memoriku. Jika atas izin Allah kami dipertemukan lagi, saya tak akan ragu menyapa dan memeluk sahabatku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar