PENGALAMAN PERTAMA BELAJAR BERSEPEDA MOTOR (Besame Cik Surdia)
Tantangan Menulis Gurusiana
Hari Ke-161, 16 Mei 2021
Jadi ceritanya pagi itu aku dan Ibu Nel pulang dari rumah orang tuaku di Kabupaten Belitung Timur, mau menuju Kota Tanjungpandan. Kami mengendarai sepeda motor. Diperjalanan Ibu Nel berkata kepadaku.
“Isur, apakah kamu mau coba mengendari sepeda motor?”
“Tidak Niang, aku takut! Aku belum pernah belajar mengendarai sepeda motor.”
“Isur coba saja, biar Uniang duduk di belakang. Kalau Isur pandai kita kan… bisa bergantian mengendari sepeda motornya.”
Ibu Nel terus memberi semangat kepadaku. Akhirnya aku pun berkeinginan mencoba mengendarai sepeda motor tersebut.
Dengan mengucapkan basmalah, aku kuatkan hatiku, aku beranikan diri untuk mencobanya. Ibu Nel segera memberhentikan sepeda motor dan mempersilahkan aku mengendarainya. Saatnya giliranku mengendarai sepeda motor itu, dengan berani dan percaya diri aku mempersilahkan Ibu Nel untuk bonceng bersamaku. Ibu Nel pun tidak ragu. Dia percaya diri bonceng bersamaku. Itulah pancaran wajahnya yang aku lihat. Namun bagimana kecemesan dalam hati Ibu Nel? Dia sendirilah yang tahu. Hatiku berkata… Ibu Nel sesungguhnya cemas. Tetapi dia pintar menyembunyikan kecemasan yang dia rasakan. Dia begitu ingin, aku bisa mengendarai sepeda motor.
Melalui aba-aba Ibu Nel, motor mulai aku kendarai. Dengan kecepatan sekitar dua puluh. Pada awalnya aku percaya diri. Namun sekitar tiga menit kemudian aku mulai merasa getar dan gugup mengendarai sepeda motot. Aku mulai takut. Rasa takut itu mengalahkan rasa keberanianku. Akhirnya kecepatan motor aku nolkan. Seketika aku segera turun dari sepeda motor, bak turun dari kereta angin.
Konyolnya aku, saat itu aku jadi lupa… kalau kondisi jalan yang sedang kami lalui sedikit menurun. Bukan itu saja, kekonyol lain yang aku lakukan adalah begitu aku turun dari sepeda motor, mesin sepeda motornya belum aku matikan. Jadi… ceritanya aku harus menuntun sepeda motor yang mesinnya masih hidup dan mengimbangi motor dengan beban motor yang berat. Saat kejadian itu, meskipun aku gugup, aku dan Ibu Nel masih tertawa juga. Bagaimna tidak, ketika aku menuntun motor, posisi Ibu Nel masih duduk di jok atau sadel sepeda motor.
“Isur… Isur… Isur kenapa ini? Kok kamu turun. Tolong, gas motornya jangan diputar,” Teriak Ibu Nel
Ibu Nel pun tertawa juga, galau dan gugup. Dia bingung bagaimana cara mau turun dari sepeda motor. Sementara aku mulai sempoyongan tidak kuat lagi menahan motor yang masih berjalan. Tentu saja dengan beban yang berat. Kacau… kacau… akhirnya aku ambil inisiatif. Motor tersebut aku belokkan kepinggir jalan yang bandar jalan yang landai. Akhirnya… di Bandar landai itulah sepeda motor terhenti dan kekonyolanku kandas.
He… he… Setelah Ibu Nel turun dari sepeda motor, dia segera mengambil alih sepeda motor tersebut. Sejenak tubuhku lemas dan kedua lututku bergetar karena aku telah berjuang keras menahan beban berat motor dan beban bobot badan Ibu Nel. He… He… beratnya lumayan, sehingga membuatku mayun. Kami pun sempat tertawa mengenang kekonyolan yang baru aku lakukan. Masih duduk dipinggir Bandar landai aku menenangkan diri sambil menarik napas panjang. Setelah kondisi aku nyaman dan tenang barulah kami melanjutkan perjalanan ke Tanjungpandan. Alhamdulillah selamat sampai tujuan.
Tamat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pengalaman yang tak terlupakan ya bunda. Terimakasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS.
Terimakasih Pak Sriyono. Sama-sama Pak. Salam literasi salam sukses selalu
Pengalaman guru yang berharga. sehat dan sukses selalu Bu cantik
Terimakasih Ibu Elvina. Benar Bu pengalaman berharga. Salam literasi salam sukses selalu
Terimakasih Ibu Elvina. Benar Bu pengalaman berharga. Salam literasi salam sukses selalu
Hahaha, keren Bu, pengalaman yang selalu terkenang, sukses selalu untuk Ibu
Terimakasih Pak Sunindio. He..he... terkenang selalu, Awal perjuangan Pak. Salam literasi salam sukses selalu
Hahahahahahaha untung selamat ya. ALHAMDULILLAH
Terimakasih Ibu Tantri. Alhamdulillah Bu, selamat sampai tujuan
Terimakasih Ibu Tantri. Alhamdulillah Bu, selamat sampai tujuan
Salam sukses selalu Ibu
Hahahahha, saya juga pernah seperti itu bu. Jadi keingat saat itu. Sukses dan salam literasi bu
Terimakasih Ibu Ika. Kenangan ya Bu, ternyata kitaa punya pengalaman yang sama . He...he... Salam literasi, salam sukses selalu
Alhamdulillah
Terimakasih Ibu Jumrati. He...he... Ya Bu pengalaman yang tak terlupakan. Ternyata kita punya pengalaman yang sama ya Bu. Ternyata pengalaman Ibu lebih dahsyat. Salam sukses selalu, semoga kita selalu sehat Bu
Semoga tak ada yang lecet ya bun
Terimakasih Ibu Andi Alnillah. Alhamdulillah tidak ada Bu. Salam literasi, salam sukses selalu
Pengalaman yg asyik... Sekarang sudah mahir kan naik motor...he..he...Salam sukses, Bu.
Terimakasih Ibu Cici. He...he... Sudah bisa Bu. Salam sukses selalu
Semoga kita selalu sehat Ibu Cicik
Semoga cepat pandai membawa motor.
Terimakasih Ibu Alina. Alhamdulillah sudah bisa Bu. He...he... Salam literasi, salam sukses selalu
Ha...ha.., susah juga ya Bun belajar sepeda motor. Pengalaman yang berharga. Semoga seiring kuatnya keinginan, dan bangun mental yang kuat, Bunda in syaa Allah bisa mengendarai motor.
Terimakasih Ibu Samsimar. Lumayan Bu. He....he.... Akhirnya Alhamdulillah bisa juga. Salam literasi, salam sukses selalu
Pengalaman belajar sepeda motor yang menggemaskan. Waah tempat tinggal bunda adalah Kampung halaman Om Andrea Hirata..Pasti pemandangan di sana sangat indah. Sukses untuk bunda Surdia
Terimakasih Ibu Ririn. Ya Bu satu kampung. Alhamdulillah Bu indah. Salam literasi, salam sukses selalu
M<antab ceritanya bunda. Salam suskses selalu
Terimakasih Ibu Kharirotus. Salam sukses selalu
Cerita yang sangat berkesan. Salam sukses dan salam literasi Bunda syantiiik
Terimakasih Ibu Sri. He...he... Jadi kenang-kenangan Bu. Salam literasi, salam sukses selalu
Jiahahahah . . .. maaf, saya ikut tertawa membacanya. Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan, pastinya, ya, Bund. Asyik ceritanya. Sukses selalu untuk Bunda Surdia
Terimakasih Ibu Umi. He...he... Saya juga tertawa Bu bila teringat dengan peristiwa itu. Pengalaman tak terlupakan. Salam sukses selalu Ibu Umi
Hati 2. Besok pasti lncr naik sepeda nipun. Aamiin.
Terimakasih Ibu Titin. Alhamdulillah Bu sudah bisa mengendarai sepeda motor. Aamiin. Salam sukses selalu
Ha haa, lucu ya bund, pengalaman belajar bawa motor, aku dulu juga punya pengalaman lucu bawa motor karena sempat terjun bebas masuk sungai, untungnya sungainya dangkal