KEMBAR UNGKAP KEBENARAN (Besame Cik Surdia)
Tantangan Menulis Gurusiana
Hari Ke-156, 11 Mei 2021
Ternyata... ada peristiwa yang terjadi pada satu tahun lalu. Peristiwa itu terjadi di pertengahan bulan Ramdan. Ibu Dya sedikit kaget mendengar pernyataan kembar kala itu. Begitu rapi kembar menyimpan cerita tentang kejadian tersebut. Tidak ada orang yang tahu. Namun hari ini… semuanya terungkap.
Ceritanya begini, hari ini sekitar pukul 03.00 dini hari si kembar bangun tidur dengan semangat. Mereka terlihat senang sekali, karena Ibu Dya memasak makanan pesanan mereka. Indomi goreng, sosis dan naget. Ketika sedang asyik menikmati hidangan sahur. Dek Ira dan Kak Ica berbincang-bincang.
“Senangnya hati kita ya Kak Ica, karena sepertinya… insya Allah puasa kita full di tahun ini”
“Ya Dek, mudah-mudahan kita berhasil melakukan puasa Ramadan tahun ini”
“Aamiin ya rabbal alamin,” sambung Dek Ira
Mendengar obrolan mereka seperti itu. Bu Dya menaruh sedikit curiga kepada mereka. Lalu bertanya.
“Loh… kenapa Kak Ica dan Dek Ira berkata seperti itu? Bukankah tahun lalu kalian sudah berhasil puasa Ramadan satu bulan penuh?”
Mendengar pertanyaan ibunya, Kak Ica dan Dek Ira tertawa kecil.
“Ketahuan deh, jangan marah ya Bu. Sebenarnya tahun lalu puasa kami bolong satu hari,” sahut Dek Ira
“Benar,Bu. Kami pernah minum secara diam-diam. Pakai botol Dr.Water milik ayah. Karena ketika itu kami merasa sangat kehausan,” sambung Kak Ica.
Ibu Dya pun tersenyum mendengar pernyataan si kembar. Lalu Bu Dya berkata sambil guyon.
“Jadi… bagaimana ceritanya masalah uang ampau tahun lalu. Sudah ibu bayar hitungan puasa satu bulan penuh?”
Dek Ira pun langsung menyambung perkataan Bu Dya.
“Ikhlaskan saja, Bu. Demi anak gadis Ibu.”
Ibu Dya pun kembali tersenyum mendengan perkataan Dek Ira.
“Pasti Ibu Ikhlas sayang, sangat Ihklas. Karena Ibu tahu, kamu masih kecil. Namun kamu perlu tahu juga, perbuatan seperti itu jangan diulangi lagi. Sikap tersebut tidak baik. Karena kalian sudah berbohong. Kalian tahu kan? Allah maha mengetahui segala perbutan hamba-Nya. Termasuk perbuatan Kak Ica dan Dek Ira pada waktu itu.”
“Tidak Ibu, kami tidak lagi mengulangi perbutan seperti itu. Sekarang kami sudah besar.”
“Baguslah kalau kalian sudah mengerti, ibu bangga dengan kak Ica dan Dek Ira. Karena kalian sudah jujur sama Ibu.”
Itulah kisah ungkapan kejujuran si kembar, tentang pengalaman mereka berpuasa Ramadan pada tahun lalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cernak keren
Terimakasih Ibu Fitriany. Salam sukses selalu
Cerita yang menarik. Sukses selalu, Cik...
Terimakasih Ibu Emi. Salam sukses selalu
Anak2 selalu jujur. Sehat dan sukses selalu Bucantik
Terimakasih Ibu Elvina. Benar Bu. Semoga kita selalu sehat. Salam sukses selalu
Alhamdulillah
Cernak yang keren bunda sarat pesan moral.
Terimakasih Ibu Hunaifah. Ya Bu, tentang kejujuran. Salam literasi, salam sukses selalu
Polosnya nak-anak. Bagaimanapun dia sudah mengakui kesalahannya. Anak-anak yang luar biasa. Salam sukses, bu.
Terimakasih Ibu Cicik. Ya Bu, mereka sudah mengakui kesalahannya. Salam sukses selalu
Cernak menarik. pendidikan karakter kejujuran pada anak. Salam literasi.
Terimakasih Pak Isak. Benar Pak, kita senang mereka sudah jujur. Salam literasi, salam sukses selalu.
Terimakasih Pak Isak. Benar Pak, kita senang mereka sudah jujur. Salam literasi, salam sukses selalu.
Cernak yang mendidik bunda. Sukses selalu
Terimakasih Ibu Sitti. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang berkarakter baik. Salam sukses selalu
Keren cernaknya bund
Terimakasih Ibu Jumrati. Salam sukses selalu