Tantangan Menulis Gurusiana

Hari Ke-155, 10 Mei 2021

Tuhan Mahakuasa. Telah menciptakan manusia, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Ditakdirkan saling membutuhkan satu samalainnya. Kelebihan dan kekurangan tersebut merupakan pembeda antara manusia. Berusaha saling melengkapi, saling berbagi dan saling menutupi. Perbedaan tidak memiskinkan dunia, tetapi justru sebaliknya. Dunia kaya karena ada perbedaan. Seperti ini jualah yang melatarbelakangi, mengapa kekayaan intelektual manusia sangat beraneka ragam. Itu semua karena ada perbedaan. Dari sekian banyak kekayaan intelektual, Buku adalah salah satu wujud kekayaan intelektual dimaksud.

Buku merupakan tempat mencurahkan keberagaman ide kreatif dan proses olah pikir. Melalui kalimat yang efektif dan pemilihan diksi yang tepat, berbagai disiplin ilmu dapat dituangkan dalam lembaran kertas buku. Kemampuan berliterasi baik yang dimiliki penulis, akan memberikan kekuatan dasyat pada buku yang ia tulis. Kecerdasan penulis dalam menangkap dan memilih ide untuk tulisannya, bisa membuat buku tersebut menjadi populer. Sebagai kekayaan intelektual, sudah sepantasnya hak penulis buku mendapat perlindungan.

Buku menggambarkan peradaban manusia. Wajah, jenis, klasifikasi serta isinya akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Banyak pengetahuan yang dapat diraih melalui membaca buku. Orang bisa menjadi hebat, karena membaca buku. Orang dapat memahami alam semesta dan seisinya, karena membaca buku…. Buku adalah lautan ilmu.

Kualitas sebuah buku sangat dipengaruhi oleh isi yang terkandung dalam buku tersebut. Buku yang baik mampu memberikan daya tarik bagi para pembaca. Kebermanfaatan, kebaikan, informasi mutakhir, bahasa dan sastra, serta kandungan artistiknya, dapat memberikan sudut pandang dan nilai unik tersendiri. Sedangkan buku yang bernilai tinggi, adalah buku-buku yang memuat tentang wahyu Tuhan. Merupakan pedoman hidup yang sangat berarti dalam menjalani kehidupan ini.

Di zaman sekarang, literasi digital berkembang sangat pesat. Berbagai jenis media sosial dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide pikiran, kepada segenap pembaca. Di era digital, sudah banyak buku fiksi dan non fiksi disajikan secara elektronik. Setiap orang bisa mejelajahi dunia melalui buku. Kapan saja dan dimana saja. Seakan dunia berada dalam genggaman.

Kondisi seperti ini, tentu saja menjadi tantangan bagi guru zaman now. Guru sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan. Akan selalu berusaha dan menjunjung tinggi keprofesionalannya sebagai seorang guru. Hal ini dilakukan, merupakan salah satu upaya untuk menghadapi dan mengimbangi kemampuan peserta didik di era digital. Keprofesionalan guru dewasa ini, tidak hanya mahir membaca sebagai nenek moyang dalam berliterasi. Namun para guru di Indonesia sekarang ini, sudah banyak menjadi penulis buku yang hebat. Di bawah asuhan Media Guru Indonesia, banyak buku dengan beragam cerita terbit. Minimal sagu guru satu buku. Para guru Indonesia terus menyusun barisan, tetap bersemangat mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.

Maju terus Indonesia. Semoga para guru Indonesia selalu produktif menerbitkan berbagai jenis buku. Kemampuan guru menulis semakin terlatih dan berkembang. Ragam buku humaniora, filsafat dan lain sebagainya dapat diterbitkan. Melalui buku… guru menginspirasi para peserta didik. Melalui buku… guru dikenang sepanjang waktu. Tanpa buku… apakah kita guru?