Suratni

Guru SMP Negeri 1 Tarumajaya dan anggota KGPBR, email: [email protected], WA 081320155261, Motoku : Terus belajar, positive thinking dan selalu optimis dal...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pikiran

Pikiran

Pikiran (tagur ke-64)

Oleh : Suratni

Hari minggu adalah hari yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu oleh Lisna. Di hari libur tersebut Lisna tidak harus pergi ke kantor untuk bekerja dan dapat bersantai melakukan hal-hal yang diinginkan. Biasanya Lisna merawat bunga-bunga yang ditanamnya. Kemudian dia akan berkreasi membuat beberapa resep masakan yang sering ditontonnya di youtube. Kadang-kadang Lisna juga jalan-jalan untuk cuci mata atau sekedar nongkrong dan makan di luar bersama suaminya Bowo. Namun berbeda dari biasanya, Lisna terlihat murung di hari minggu ini.

Bowo yang baru bangun tidur lalu menghampiri Lisna yang sedang duduk di ruang tengah. “kamu sedang apa sayang?” tanya Bowo sambil mengecup kening Lisna. “Tidakkah kamu merindukan tangis tawa anak-anak di rumah ini? Tanya Lisna kemudian pada Bowo sambil melihat foto-foto album pernikahan mereka. Bowo tidak menjawab pertanyaan Lisna. Dia lalu mengalihkan pembicaraan mereka dan mengajak Lisna ke luar untuk melihat bunga-bunga yang ada di teras dan sekitarnya. Ternyata bunga itu sudah bermekaran indah sekali. Setiap mata yang memandang pasti akan takjub dibuatnya. “Wah indah sekali” seru Lisna dengan senangnya. Seakan telah lupa dengan apa yang dibicarakanya di rumah tadi dengan Bowo. Setiap orang yang sudah membangun rumah tangga pasti akan mengharapkan keturunan. Begitupun Bowo. Bowo dan Lisna bahkan sudah mendatangi dokter dan mengecek kesuburan mereka berdua. Dan hasilnya pun keduanya subur, namun hingga sekarang mereka belum dikaruniai momongan.

“Lisna” seru Bowo lirih sambil mengusap punggung istrinya. “Kita nikmati saja kebahagiaan yang ada di hadapan kita sekarang ini. Apapun jenis kebahagiaan itu. Lisna menoleh ke arah Bowo sambil mengangguk mengiyakan semua perkataan suaminya itu. Lisnapun membuang jauh-jauh pikiran buruknya. Dia percaya suatu saat bila memang telah saatnya yang maha Esa pasti akan mengabulkan pintanya. Bowo dan Lisna pun segera berbaur di kebun mereka. Lisna menyiram dan memberi pupuk sedangkan Bowo sibuk mengambil dendaunan yang sudah kering. Tanaman di kebun mereka semakin indah dan rapih. Sungguh bahagia melihatnya.

Salam Literasi

Bekasi 13/12/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi

13 Dec
Balas

terimakasih banyak pa. salam literasi

14 Dec

terimakasih banyak bun atas apresiasinya

14 Dec
Balas

Tetap semangat Bu

13 Dec
Balas

siap, terimakasih bun

14 Dec

siap, terimakasih bun

14 Dec

Semoga Lisna dan Bowo bahagia Bu

13 Dec
Balas

ya pa, amiin

14 Dec

Keren ceritanya, Bun. Sukses selalu untuk Bunda Suratni.

13 Dec
Balas

terimakasih banyak bun atas apresiasinya

14 Dec



search

New Post