Suradin

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENJADI SEORANG GURU, MEMILIH MENJADI PRIBADI PENYABAR
Ujian sekolah SMAN 6 MATARAM, sebelum wabah Covid-19

MENJADI SEORANG GURU, MEMILIH MENJADI PRIBADI PENYABAR

MEMANG tidak semua orang berani mengambil pilihan menjadi seorang guru. Ada banyak alasan yang bisa dikemukakan kenapa seseorang tidak ingin menjadi guru, terlebih menjadi guru di sekolah formal. Di antara alasan itu, selain gajinya telat terlebih yang honor, ribet, baik menghadapi siswa terlebih mempersiapkan administrasi, bahkan harus hadir tepat waktu ketika jam mengajar, dan alasan-alasan sejenisnya.

Ketika ada pihak yang memilih menjadi guru, maka itu dianggap pilihan yang berani. Karena menjadi seorang guru tidak hanya menguras otak tapi juga menguras otot. Setiap saat memikirkan bagaimana model dan metode mengajar yang bisa menyenangkan bagi peserta didik, belum lagi tuntutan kurikulum yang mengharuskan seorang guru harus tunduk dan patuh pada sistem.

Menjadi guru kadang harus menjadi bunglong, menyesuaikan dengan keadaan, baik siswa, masyarakat sekitar, atmosfir sekolah, bahkan kadang menepi dari idealisme-Nya. Apa lagi berhadapan dengan siswa, terlebih dalam ruang kelas. Dengan siswa yang beragam karakter, tentu bukan perkara mudah untuk mengerti dan memahami siswa sebanyak itu. Butuh pengalaman, kedalaman mental yang kuat, serta retorika yang mumpuni sebagai modal mengajar.

Keadaan yang demikian menuntut seorang guru harus menjadi pribadi yang sabar. Ketika ada masalah, ia akan sebisa mungkin menyelesaikannya dengan bijak, bahkan dengan pertimbangan yang matang.

Jika selama ini ada banyak kasus guru yang wara-wiri di media sosial, baik kasus pelecehan, pemukulan, cekcok, adalah merupakan bagian dari dinamika yang biasa guru hadapi. Sebab, guru juga adalah manusia, yang kadang bisa marah, khilaf dan berbuat dosa. Namun, di atas semua itu, seorang guru yang baik, selain mentransfer ilmunya, tapi juga mendoakan murid-muridnya agar menjadi pribadi yang sukses.

Dari perjumpaan dengan murid-muridnya setiap hari, seorang guru tidak hanya menjadi embun bagi peserta didiknya, tapi juga mengambil pelajaran dari proses yang ia lewati. Ia akan semakin dewasa ketika ditimpa oleh masalah yang menderanya, terlebih ketika masalah itu bisa diselesaikannya dengan baik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga guru tetap semangat dan selalu menjadi pribadi yang penyabar....mantap tulisannya Pak

27 Apr
Balas

Terimakasih sudah singgah ibu Salvia Novita, S. Pd

27 Apr



search

New Post