Supiati

SUPIATI Lahir di Bireuen, 16 Agustus 1971 Sebagai Penyuluh Agama Madya Kementerian Agama Kota Banda Aceh Sebagai Ketua Yayasan Pemacu Pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web

SADARLAH AYAH (Part XXV) Cerbung

SADARLAH AYAH (Part XXV)

Cerbung

Oleh: Supiati

#tantangangurusiana

#harike_89

Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan indahnya memancarkan keemasan.Semburat sinar jingga keemasan mulai memancar indah diufuk timur.

Suasana tenang, angin sepoi berhembus menyibak setiap lapisan yang ada merasuk di pori-pori menusuk dingin hingga ke relung hati, sungguh dengan udara pedesaan yang masih bersih tanpa polusi.

Zainab nampak menemani buah hatinya bermain di atas balai-balai didepan rumah mereka, hari ini ilham sudah mulai tidak rewel dan tidak demam lagi

Zainab memangku si ganteng Ilham sambil terus bersalaman kecil hanya mampu didengar Ilham dan dirinya. Sedangkan Umar sedang menyapu daun mangga kering sudah tiga hari tidak sempat di satunya, karena membantu ibunya menjaga Ilham saat Zainab berangkat bekerja sebagai buruh cuci. SiNuri nampak anteng sekali, bermain menggambar di bekas tanah yang baru di sapu kakaknya.

Bangun pagi sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak ini. Apalagi Umar setiap hari dia berusaha bangun cepat untuk melaksanakan shalat subuh bersama ibunya.

Hari ini Zainab belum bisa datang ke polsek Lhokseumawe untuk menjenguk Hasan. Zainab masih belum bisa meninggalkan Ilham jauh darinya, bagaimana kalau Ilham demam tinggi tiba-tiba, kasihan Umar dia bingung dan kerepotan.

Sementara Hasan di tahanan Polsek, kamarnya terpisah dengan Mahdi. Karena dari pengecekan keterangan yang didapatkan hanya Mahdi yang terlibat dalam kasus pembunuhan. Sementara Hasan hanya tersandung kasus Narkoba, mungkin bila ada pengacara yang membantu Hasan bisa di alihkan menjadi kasus pemakai bukan pengedar, sehingga nantinya bisa di rehabilitasi.

Hasan mendapat satu kamar dari tahanan Polsek bersama dengan Bang Ali yang merupakan tahanan kasus penipuan, tapi lebih kefitnah menurut keterangan Bang Ali.

Bang Ali seorang pedagang sayuran di pasar inpres Lhokseumawe, dia telah menyewa lapak jualan selama dua tahun sama salah seorang temannya, sebesar 10 juta rupiah tapi karena dia pikir teman dia tidak membuat hitam di atas putih sehingga temannya dengan tega menyewakan lapak tersebut kepada orang ke tiga, dan terjadilah perebutan lapak sehingga bang Ali dituduh menipu dan mencemarkan mama baik orang yang selarang menyewa lapaknya,kebetulan orang ini juga punya adik seorang polisi, maka Bang Ali jadilah teman sekamar Hasan.

---

Banda Aceh, 09 Agustus 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Bang Ali jadi kawan yang seia sekata dengan Hasan. Keren, lanjut Bu.

10 Aug
Balas



search

New Post