Supiati

SUPIATI Lahir di Bireuen, 16 Agustus 1971 Sebagai Penyuluh Agama Madya Kementerian Agama Kota Banda Aceh Sebagai Ketua Yayasan Pemacu Pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web

BINATANG YANG DISEBUT DALAM AL-QURAN ( SEMUT) II

BINATANG YANG DISEBUT DALAM AL-QUR’AN ( SEMUT) II

Oleh : Supiati

#tantangangurusiana

#harike_68

"Ma, sini ma, cepat". Ucap si Adek saat membersihkan kaca jendela tadi pagi.

"Ya, ada apa sih dek, mama lagi nyelesain seterikaan dikit lagi," jawab saya sambil mematikan temperatur setrika, beranjak bangun mau melihatnya di jendela depan rumah.

"lihat deh ma tuh semut kecil banget, cuma sebesar tepung, tapi dia bau banget" ujarnya, sambil telunjuknya mengarah pada kusen jendela dan dari celah kusen terlihat barisan semut beriringan membentuk jalan.

" O, itu semut kecil yang biasa disebut semut rumah berbau, semut gula, semut bau, dan semut kelapa."

"Semut itu memiliki lebih dari 40 spesies dan seiring perkembangan dan evolusi mereka juga menghasilkan spesies baru".melihat nya semakin heran.

" Wih mama tau, o ya adek lupa mama kan dulu SMA kan jurusan Biologi ya" katanya sambil tersenyum.

Saya menatapnya, sambil tersenyum juga. "Dek tahu ngak mereka hidupnya di kerajaan lho"

" memang ada, kok bisa," katanya penuh selidik

"Di mana jenis serangga ini memiliki sistem kehidupan yang tertib yang membatasi perilaku tiap-tiap anggota masyarakatnya." Saya menjelaskan.

"Kerajaannya, berarti punya rumah- rumah juga mereka".

" ya, iya lah dek, untuk tempat tinggalnya, semut biasanya hidup secara berkelompok di suatu tempat tertentu".

" kayak kita juga ma, ada kampung-kampung?"

Saya mengangguk, "terkadang sekelompok semut bisa memenuhi satu lembah yang luas sebagai tempat tinggal mereka".

"Mereka hidup karena kerjasama di antara sesama anggota kelompok. Ketika mereka dihadapkan pada rintangan yang berupa air, misalnya, maka semut-semut yang muda, khususnya yang jantan dan memiliki badan yang kuat akan membangun suatu jembatan dengan cara mengaitkan kaki mereka masing-masing". Gitu kan ma, adek baca di buku semut dan gotong royong.

"Tepat sekali, nah ada lagi yang menarik sikap kasih sayang mereka sesama seperti semut-semut yang lemah dan terluka serta yang sudah tua atau masih kecil, bisa melewati rintangan itu dengan selamat.

"Caranya ma?"

Adek kelihatan gak sabar, dengan cepat dia selesaikan mengelap jendela dan segera membereskan semuanya.

"membuatan jembatan yang merupakan perintah dari ratu semut yang memimpin kerajaan mereka".

" Ratu ma, bukan Raja?" Sambil menatap saya karena ke kepoannya.

Besok kita cerita tentang Ratu Semut ya...

--- ( bersambung)

Banda Aceh, 18 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang keren. Ceritanya dapat, pembelajarannya padat. Semoga sukses ya, Bun!

18 Jul
Balas

Terima Kasih

18 Jul

Mantap that Bu, Teurimong gasieh.

19 Jul
Balas

Sama2

19 Jul

Keren. Semoga sukses ya Bun

18 Jul
Balas

Terimakasih

18 Jul



search

New Post