MENCARI PENGGANTI
MENCARI PENGGANTI
Oleh: Supiati
#tantangangurusiana
#harike_30
Hari libur adalah hari yang paling istimewa buat ibu-ibu yang sibuk di luar rumah setiap hari. Apa lagi seperti saya yang juga kuliah di akhir pekan. Hem.. pengen terus dirumah kalau hari Minggu buat beresin rumah, taman, siapkan segala kebutuhan dapur buat hari-hari ke depan.
Tapi setiap minggu pula ada saja acara undangan, yang resepsi pernikahan, sunatan Rasul, walimatussafar, yang jelas kadang sempai 7 undangan.
Kadang karena dari pagi sudah beraktivitas fisik pas mau ke kondanggan sudah kecapaian membuat saya malas keluar, bahkan ketiduran.
"Dek, temanin ya, gak enak bapak yang ini jamaah tetap di Masjid, undang nya sudah sebulan yang lalu!" Bujuk suami menghampiri saya.
"Capek, Bang, abang kan lihat kalau habis subuh adek sudah beraktifitas terus?"
"Iyaaa... Tapi kalau tiba kita yang mengundang nanti,meraka juga berpendapat begitu gimana?"
Hal-hal seperti itu memang lebih banyak ia yang memperhatikan dari pada saya.
"Mm... Abang pergi ke undangan sendiri, boleh? Aku lagi kecapean belum nyiapin masak siang lagi."
"Tapi pinginnya kamu nemenin."
Bukan hanya istri yang sering kumat manjanya. Suami begitu juga. Saya berusaha memahaminya. Terkadang hanya hal sepele yang ia inginkan. Sekadar berjalan-jalan berdua. Sekadar berbagi cerita. Sekadar berbagi rasa bahagia. Walau harus bawa-bawa alasan kekondangan segala.
Ya dengan agak kesal dan ngedumel terpaksa juga nemanin.
Dari pada nanti suami bilang, dek kenapa adek gak di foto copy aja, abang bisa bawa adek kemana- mana.
Saya pandangi wajah manisnya yang lucu.
"Aku jadi kasihan padamu, Bang. Bagaimana jadinya kalau aku mati terlebih dulu? Pasti sulit sekali kau mencari penggantiku. Heheheh."
"Makanya Abang selalu berharap agar abang yang pergi lebih dulu, karena bagimu mungkin mudah saja mencari penggantiku."
"Hahahhah.. Masa? Tapi baiknya kita mati bersamaan, Bang."
"Nggak mau Abang, nggak ada yang do'ain kamu."
"Tuh?! Berarti Abang berharap aku yang mati dulu, biar ada yang doa'in. Padahal bisa dapat pengganti, apalagi yang gadis bang..."
"Maunya dek, kita kemana-mana berdua terus kayak perangko."
"hai...Pantesan pengen minum kopi di warkoppun selalu ngajak,"sambil tersenyum senang juga sih.
"Ups...jangan ngomong terlalu jauh, do'anya selalu yang terbaik buat kita"
----
Banda Aceh, 10 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda...
Senengnyaa punya pasangan yang cintanya lengket kayak perangko
Mantap bunda
Duh..Romantisnya...Suka bu...berdua selalu bersama...Semoga bahagia until jannah...
Pasangan yag bahagia
Ikut saja bu
Duh, romantis bener, deh...
keren bu..
Keluarga yg bahagia....
Romantis....semoga bahagia selamaya ...Sy follow ya bu...
Menikmati kebersamaan itu penting dan bermakna, jangan disia-siakan
Ikut saja Bu, biar suami senang. Aku ngiri deh sama Ibu. Salam buat suaminya.
Waw so sweet.. keren bun
Keren bun