Supiati

Penyuluh Agama Madya Kementerian Agama Kota Banda Aceh Ketua Yayasan Pemacu Pendidikan Anak Bangsa Pembina TK Tahfiz Anak Banga...

Selengkapnya
Navigasi Web
BELAJAR DARI CABAI RAWIT YANG TERABAIKAN
CABAI RAWIT YANG TERABAIKAN

BELAJAR DARI CABAI RAWIT YANG TERABAIKAN

CABAI RAWIT YANG TERABAIKAN

Oleh: Supiati

#tantangangurusiana

#harike_25

Kami mulai memanfaatkan lagi pekarangan belakang rumah dengan bertanam Bawang Merah. Mulai dari menyiapkan lahan secara bersahaja, memberi pupuk, memenuhi kebutuhan air dan menyingkirkan tanaman-tanaman besar yang menghalangi sinaran matahari, sebagaimana makhluk Allah lain yang layak diperlakukan seharusnya.

Lebih kurang terdapat 50 lubang untuk menanam bongkol bawang merah. Bawang Merah tersebut tumbuh subur dengan daunnya yang lebat menghijau. Walau belum menghasilkan buah. Hampir setiap sore suami saya menyambangi sekedar memandangi, mencongkel seperlunya menggemburkan tanah atau mencabuti beberapa daunnya yang menguning.

Namun, perlakuan kami sangat berbeda terhadap sebatang pohon cabai yang tumbuh liar di tempat tidak semestinya. Jangankan menyiram atau merawat, kami sama sekali tidak menganggapnya ada. Postur batangnya kerdil, tingginya hanya sejengkal, daunnya kering dan keriting. Bahkan kami tidak menyadari ia telah melahirkan buah-buahnya yang kurang sehat tetapi sangat pedas.

Hingga suatu malam, ia seakan menampar perlakuan kami. Suami berencana membuat telur dadar, tentu sangat enak kalau di padukan daun bawang dan cabai rawit. Persediaan cabai rawit di lemari pendingin telah habis. Hendak membeli, tapi pada jam malam tidak ada lagi kedai yang masih buka. Ia teringat pohon cabai sejengkal yang sering terabai. Dengan bertemankan lampu gawai, ia mendekat pohon cabai sejengkal dan memetik buah-buah ranumnya dan rasa telur dadar pada malam itu menjadi istimewa. Andaikan tidak ada cabai maka telur dadar tersebut tidak ada istimewanya.

Nah....

Terkadang begitulah perjalanan hidup mengajari kita. Bahwa Orang-orang yang kita abaikan dan kita anggap seakan tidak ada, boleh jadi suatu hari ia-lah yang membantu kita dikala nestapa. Maka jangan ada yang menyia-nyiakan apa yang telah Allah ciptakan, semua yang di pandang baik menurut pandangan kasat mata kita tentu belum tentu baik menurut Allah, dan yang kita benci serta tidak kita sukai menurut kita itu sangat baik bagi Allah.

----

Banda Aceh. 06 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post