Supiati

Penyuluh Agama Madya Kementerian Agama Kota Banda Aceh Ketua Yayasan Pemacu Pendidikan Anak Bangsa Pembina TK Tahfiz Anak Banga...

Selengkapnya
Navigasi Web
ARLOJI AISYI
ARLOJI AISYI

ARLOJI AISYI

ARLOJI AISYI

Oleh : Supiati

#tantangangurusiana

#harike_24

Pagi Minggu yang cerah di sebuah toko, ketika sedang asik menemani sang Bunda belanja Aisyi melihat Arloji indah, dimana jarum arloji dilingkari taburan mutiara putih berkilauan, arloji itu terpajang dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat attraktif. Arloji kelihatan begitu indah sekali, sehingga Aisyi pun sangat ingin memiliki arloji tersebut. Tapi Dia tahu, pasti Bundanya akan berkeberatan.

Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.

Tadi Bundanya sudah menyetujui untuk membelikannya pita rambut yang cantik sehingga sangat bagus bila di selipkan di rambut Aisyi yang panjang sepinggang. Namun karena arloji itu sangat indah,netra Aisyi indah sekali arloji itu bila terpasang di pergelangan tangannya yang putih, diberanikannya bertanya.

"Bunda, bolehkah Aisyi memiliki Arloji ini? Bunda boleh kembalikan pita rambut yang tadi."

Sang Bunda segera mengambil kotak arloji dari tangan Aisyi. Dibaliknya tertera harga Rp50,000. Dilihatnya mata Aisyi yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas. Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan arloji itu, namun ia tak mau bersikap tidak konsisten.

“Baiklah, Aisyi boleh memiliki arloji ini. Tapi kembalikan pita rambut yang kau pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari pita rambut itu, Ibu akan potong uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju?”

Aisyi mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan pita rambut ke bufet asesoris rambut. “Terimakasih, Bunda”

Aisyi sangat menyukai dan menyayangi arloji ini,dan akan menjaga waktu belajar Aisyi dengan baik. Menurutnya, arloji itu membuatnya kelihatan mempesona dan berwibawa. Dia merasa seelegand bundanya sebagai seorang dosen.

Arloji itu tak pernah lepas dari tanganya, bahkan ketika tidur. Arloji itu hanya dilepasnya jika dia mandi atau berenang. Sebab, kata bundanya, jika basah, arloji itu akan rusak, dan tidak tahan air.

Setiap malam sebelum tidur, ayah Aisyi membacakan cerita pengantar tidur. Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita,

Ayah bertanya “Aisyi…, Aisyi sayang Enggak sama Ayah?”

“Tentu dong… Ayah pasti tahu kalau Aisyi sayang Ayah !”

“Kalau begitu, berikan arlojimu kepada ayah ya…”

“Yah…, jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil “si minion” boneka dari nenek… ! Itu kesayanganku juga.

“Ya sudahlah sayang,…nggak apa-apa !”. Ayah mencium pipi Aisyi sebelum keluar dari kamar Aisyi.

Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya lagi,

“Aisyi…,Aisyi sayang nggak sih, sama Ayah?”

“Ayah, Ayah tahu bukan kalau Aisyi sayang sekali pada Ayah?”.

“Kalau begitu, berikan pada Ayah arloji mu.”

“Jangan Ayah… Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini..”Kata Aisyi seraya

menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.Ayahnya pun menyerah lagi kali ini.

Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk ke kamarnya, Aisyi sedang duduk di atas tempat tidurnya. Ketika didekati, Aisyi rupanya sedang menangis diam-diam.

Kedua tangannya menyatu di atas pangkuan dalam tangan ada arloji. air mata membasahi pipinya…

”Ada apa Aisyi, kenapa Aisyi ?” Tanpa berucap sepatah pun, Aisyi menyodorkan kedua tangannya.

Di dalamnya ada arloji cantik kesayangannya” Kalau Ayah mau…ambillah arloji Aisyi”

Ayah tersenyum mengerti, diambilnya arloji itu dari tangan mungil Aisyi. Arloji itu dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan sebentuk arloji…sama cantiknya dengan arloji yang sangat disayangi Aisyi…”Aisyi… ini untuk Aisyi. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi arloji ini tidak akan rusak dan tahan air. Ini arloji onderdil di dalamnya kualitas nya bagus sehingga tahan air, kalaupun Aisyi berenang tidak perlu di buka”

Ya…, ternyata Ayah memberikan arloji asli untuk menggantikan arloji imitasi Aisyi.

Demikian pula halnya dengan Allah terkadang Dia meminta sesuatu dari kita, karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Aisyi.

Menggenggam erat sesuatu yang kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan. Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.

Semacam Aisyi dan arloji kesayangannya begitu juga kita menyerah dalam keadaan ikhlas, setelah beberapa malam menggenggamnya erat sembari menangisinya, lalu meminta hatinya untuk merelakan sesuatu yang disayang diambil.

Tanpa mengetahui akankah kita mendapatkan lain pengganti yang sama/ lebih baik kelak.

Yang kita tahu hanya, kita mencintai yang kita punya.

Tapi kita harus menyerahkannya,

Kitamenyerahkannya dengan kesadaran penuh bersama tangis yang kita punya.

Maka kita harus sangat percaya, bahwa pencipta kita sangat menyayangi dan tak akan mungkin menginginkan hal yang buruk bagi kita hamba- hambaNya. Sekalipun bagi kita seakan terasa seperti berjalan meraba di lorong panjang yang gelap. Tanpa tau apa yang akan terjadi kemudian.

Sebuah rasa dan nilai yang kita yakini, yang tidak semua orang akan mengerti.

Sebelum mereka berada di posisi yang sama, dan memilih melakukan hal yang sama.

Maka belajarlah untuk ikhlas dalam segala hal.

----

Banda Aceh, 05 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan ringan tapi sarat ilmu. Baarakallah bun. Salam kenal

05 Jun
Balas

Super sekali, terima kasih renungannya bu.

05 Jun
Balas

Terimakasih sudah berkunjung.

05 Jun

Wah keren ya buk,terus berkarya,jangan lupa follow akun saya

05 Jun
Balas

Wah keren ya buk,terus berkarya,jangan lupa follow akun saya

05 Jun
Balas

Terima kasih, insya Allah

05 Jun

Wah keren ya buk,terus berkarya,jangan lupa follow akun saya

05 Jun
Balas



search

New Post