PRAHARA GUNUNG MAHADEWA (Episode 4)
Oleh SUPIANTO SDN Kembang 1 Bondowoso
Tantangan Hari Ke-49
#TantanganGurusiana
Cuplikan Episode 3
Radid melepaskan totok kunciannya dan membiarkan bayangan hitam itu pergi meninggalkannya. Radidpun masuk bersemidi untuk menenangkan pikirannya.
####################################
“Tolong… Toloong… Tolong… “ Teriak beberapa orang kampung meminta pertolongan. Namun teriakan itu sia-sia belaka tidak sanggup menolongnya. Ketika orang-orang berdatangan beberapa orang kampung itu hanya menangis sambil menyebut nama anaknya. Ternyata peristiwa penculikan anak sering terjadi di beberapa wilayah sekitarnya.
Di Kampung Jeruk kemarin juga terjadi penculikan anak. Bahkan di desa sebelah juga terjadi penculikan anak. Peristiwa ini sungguh meresahkan para orang tua yang memiliki anak terutama yang berusia antara 7 tahun sampai 12 tahun, Karena seluruh peristiwa anak hilang rata-rata berusia sekitar 7 sampai 12 tahun.
Kepala desa ikut merasa resah dengan peristiwa ini. Tidak ada yang bisa mengatasi masalah ini. Penculikan dilakukan secara terang-terangan. Bahkan pernah terjadi di tengah keramaian. Ketika anak-anak bersama orang tuanya di suatu pasar tiba-tiba berkelebat bayangan menyambar tubuh anak yang dipegangnya. Anak tersebut dibawa kabur dengan sekejab saja anak dan bayangan tersebut sudah hilang.
Kepala desa memerintahkan kepada seluruh warganya yang memiliki anak kecil agar tidak membawaanaknya keluar rumah. Setiap orang tua harus melarang anaknya keluar rumah sampai situasi benar-benar aman. Semua dilakukan untuk mengelabui penculik bahwa di desa ini sudah tidak ada anak-anak sama sekali. Seluruh warga mematuhi perintah tersebut. Tidak ada anak-anak sama sekali berlalu lalang dan bermain di luar rumah.
Disuatu tempat tampak sorang laki-laki jangkung, kepala gundul mengawasi desa tersebut. Badan laki-laki tersebut kurus kerontang tulang-tulang pipinya kelihatan. berbaju serba putih dengan kain merah di lehernya. Laki-laki tersebut seperti kecewa, karena apa yang dicari tidak ditemukan.
“Aku heran tidak ada anak-anak disini. Disetiap sudut aku amati yang tampak hanya pemuda dan pemudi sampai orang dewasa. Coba aku ketempat lain saja.” Lelaki jangkung kurus tersebut melesat dengan sekejap menuju ketempat lain. Ternyata disanapun sama, tidak tampak anak-anak bermain atau berjalan bersama orang tuannya.
Aku harus melapor kepada ketua kalau anak-anak di desa ini sudah tidak ada lagi. Mungkin harus pindah lokasi ketempat lain yang masih banyak anak-anaknya.
Kemana anak-anak yang diculik? Mengapa penculikan ini terjadi? Ikutilah kisah berikutnya!
#Bersambung Episode 5
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar