Selangkah lagi piagam biru dalam genggaman, rasa haru membiru membuat jantung berdebar kencang ditantangan ke 30, berhasilkah? Entah, tinggal keputusan panitia yang membuat kesimpulan.

Angan melayang membumbung tinggi ketika piagam biru di tangan. Diberikan bingkai dan dipajang di ruangan tamu atau di kamar tidur ya? Aihh, mungkin ini hanya rasa percaya tinggi yang terlalu besar atau harapan berlebihan. Mungkin orang yang tidak tahu tentang seluk beluk piagam ini pasti akan menganggap "cuma piagam seperti itu buat apa sih", tetapi bagi kita yang menjalaninya, sertifikat ini merupakan perjuangan berdarah-darah dari kegiatan menulis setiap hari di blog gurusiana. Bayangkan, jika satu hari saja tidak menulis, maka kegiatan rutin kita yang berhari-hari akan hangus. Sadis dan kejam, itulah pentingnya membuat komitmen dalam suatu pekerjaan.

Kala itu, ada pekerjaan yang menuntut waktu dan tenaga yang luar biasa besar sehingga kegiatan menulis di blog gurusiana sedikit terlupakan. Setelah melihat jam di dinding, waktu menunjukan pukul 23.00 tersadar dalam hati belum menulis. Akhirnya sekuat daya upaya mencari ide untuk menulis ditambah mata yang sudah tak bisa diajak kompromi dan tantanganpun terselesaikan juga.

Aku bekerja menggunakan kendaraan roda dua, perjalanan dari rumah ke sekolah lumayan agak jauh sekitar 45 menit. Di jalan terkadang banyak ide bermunculan untuk bahan menulis di gurusiana, tanpa pikir panjang setelah tiba di sekolah langsung kubuka HP untuk menulis.

Begitu cerdasnya para pendiri kegiatan menulis tantangan ini, awalnya kita dipaksa untuk menulis namun lama-kelamaan jadi sebuah kebiasaan lalu kebutuhan. Rencananya, saya akan lanjut keterangan 60 sampai dengan 90 hari. Mudah-mudahan komitmen dalam hati ini bisa terlaksana dengan baik, tanpa ada halangan yang membuat stagnan dalam menulis

#TantanganGurusiana#

#TantanganBerikutnyaLebihBeratKapten#