SUNARNI

Lahir di Tanjungpandan, tanggal 23 Maret 1975. Sekarang tinggal di Tanjungpandan, Belitung. Pendidikan terakhir S1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Adat Ngantar Jajak Gede Masyarakat Belitung

Mengenal Adat Ngantar Jajak Gede Masyarakat Belitung

#tantangangurusiana

#tantangan hari ke-11

Pernikahan adalah sebuah acara yang sakral yang harus dilaksanakan secara hikmat dan terencana dengan baik. Mulai dari acara persiapan hingga pengantin dapat bersanding di pelaminan dengan penuh kebahagiaan.

Salah satu daerah yang masih kuat menjunjung tinggi adat pra dan pasca pernikahan ini adalah masyarakat Belitung. Daerah yang termasuk dalam kelompok suku Melayu ini sampai saat ini masih menggunakan berbagai tertib acara tersebut meskipun ada juga beberapa tempat yang sudah mulai meninggalkannya.

Namun di antara proses pernikahan tersebut yang masih tetap dipertahankan adalah tradisi" Ngantar Jajak Gede". Yaitu, sebuah tradisi yang dilaksanakan sebelum proses pernikahan dilangsungkan.

Pada acara tersebut biasanya pihak keluarga perempuan memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak keluarga laki-laki waktu pelaksanaannya. Setelah itu, barulah pihak keluarga mempelai perempuan datang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Biasanya, waktu pertemuan ini dilaksanakan beberapa bulan sebelum acara pernikahan dilangsungkan.

Adapun rombongan yang datang biasanya terdiri dari kedua orang tua, ditambah dengan keluarga dekat atau kerabat lainnya, serta tetangga dekat. Sedangkan calon pengantin tidak perlu diikutsertakan dalam rombongan tersebut. Tidak lupa sebagai juru bicaranya diajak seorang tokoh di masyarakat tersebut yang dianggap sanggup dan biasa melakukannya. Perlu diingat bahwa perlengkapan yang perlu dibawa saat acara ini selain "jajak gede" adalah tipak, yaitu benda dari kuningan atau kayu yang berbentuk persegipanjang. Di dalam tipak ini berisi daun sirih, kapur sirih, gambir, dan cengkeh.

Setelah rombongan calon pengantin perempuan tiba, biasanya disambut dengan bersalam-salaman terlebih dahulu dengan keluarga tuan rumah. Lalu, si Juru Bicara pun mulai menyampaikan hajat kepada perwakilan pihak keluarga calon pengantin laki-laki. Tidak lupa pembicaraan ini juga diiringi proses memakan isi tipak sebagai simbol kesepakatan antara kedua belah pihak. Kesepakatan yang perlu ditentukan meliputi tanggal dan tempat pelaksanaan pernikahan akan dilangsungkan. Setelah selesai penentuan kesepakatan, pihak tuan rumah lalu menjamu tamu undangan makan. Dengan begitu, maka berakhirlah proses acara ngantar " jajak gede" sebagai awal sebelum proses pernikahan dilangsungkan. Tidak lupa, sebelum berpamitan, pihak keluarga mempelai laki-laki akan membalas "jajak gede" yang diantar dengan sebuah barang, biasanya berbentuk kain.

Demikian sekilas penjelasan tentang salah satu adat masyarakat Belitung, yaitu "Ngantar jajak gede" . Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan tentang adat budaya nusantara.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap jadi nambah pengetahuan

23 Feb
Balas

Makase Bu Herni

23 Feb

Same2 Bu

26 Feb

Alhamdulillah, tradisi yg msh trs dilestarikan

23 Feb
Balas

Betul Kak

23 Feb

Amin YRA. Wawasan budaya Nusantara

23 Feb
Balas

Tahun kemarik sekula kamek bkn seminar tradisi ini. Jangan sampai ilang tradisi kite.

23 Feb
Balas

Betul

23 Feb

Tulusannya bagus.

23 Feb
Balas

Makasih..Pak

23 Feb



search

New Post