Bukuku Seharga Rasa Maluku
Kejadian lucu bin bikin malu ini aku alamai minggu lalu di depan para calon guru baru.
Sebagai penutup pelatihan SAL, kami mengumumkan juara 1 sampai 7 kelompok paling aktif. Satu lagi aku umumkan seorang guru favorit dalam mengajar. Dia mendapat gelar Quantum Teacher setelah bersama 6 perwakilan lain tiap kelompok melakukan microteaching model TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan).
Satu buku pertamaku berjudul SMP Al Irsyad Purwokerto, Perjalanan Menuju Sekolah Unggulan sudah terbungkus untuk Quantum Teacher. Menyesuaikan anggaran, hanya satu buku. Namun, karena kekurangfokusanku membaca, apalagi aku mau berangkat ikut pelatihan kepenulisan di tempat lain, yang kupanggil malah orang lain, bukan yang semestinya. Entah mengapa, semua orang bingung tidak menegurku langsung. Aku ajak foto bareng semua pemenang itu, termasuk Quantum Teacher yang salah alamat.
Pas masuk acara berikutnya, pengucapan Samal Quantum Teachers oleh Quantum Teacher terpilih..., yang bersangkutan baru angkat bicara. "Bukan saya yang menang, tapi Ustazah Isna. Jadi, ini bukunya tetap untuk saya, ya?"
"Gubrak....!"
Seketika aku terkaget dan malu.
Spontan aku serahkan buku keduaku yang berjudul Ada Bioskop di Sekolah, hadiah untuknya, pengganti rasa salah dan rasa malu atas kecerobohanku. (Biarkan judul di atas seperti itu, kurang pas kalau pakai kata "malu saya".)
Buku penebus rasa malu tadi adalah buku yang sudah kubaca bukan buku baru. Hal ini karena stok habis, sedang naik cetak kedua.
Beberapa saat berlalu, aku sadari dan aku syukuri. Ini skenario Allah supaya bukuku dibaca para calon guru baru. Selain mendapatkan materi job training, biarkan mereka membaca satu paket sejarah SMP Al Irsyad dan sejarah hidup salah satu guru tua.
Ya, akulah guru paling lama di sana. Bertahan sudah menjadi pilihan. Semangatku menjadi guru, di sanalah aku sedekahkan. Semoga selalu membawa perubahan dan bisa menjadi teladan.
Semoga bukuku bemanfaat dan membantu mereka membulatkan tekad bahwa menjadi guru adalah pilihan tepat. Dengan menjadi guru membantu Indonesia mencetak generasi semakin bermartabat. Amin.
Bunyi Salam Quantum Teachers sebagai berikut.
Salam Quantum Teachers:
Kami adalah guru yang terbaik
Murid kami adalah murid yang terbaik
Sekolah kami adalah sekolah yang terbaik
(Yel adalah sebuah doa, jadi harus optimis)*
Pengalamanku menjadi trainer menjadi salah satu cerita dalam buku Ada Bioskop di Sekolah.
WA: 085726427549
Rumahku, 4 Mei 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Manusiawi bun, salam sukses !
Alhamdulillah...trim semua...
Betul mba.....
Luar biasa, saya juga sempat merasakan hal yang sama
Malu yang membawa berkah njih bu?
Wah...sukses bun.sy jg mau bukunya
Skenario Allah selalu sangat indah...njih bunda ? Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah.