Sumiati, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
LUMPUR KEHINAAN

LUMPUR KEHINAAN

Terseok-seok kaki itu berjalan

Untuk sekedar menggapai tiang

Penyangga tangannya pun terasa begitu sulit

Tubuhnya penuh dengan lumpur kehinaan

Kesabarannya terkikis habis oleh pengkhianatan

Ada berjuta amarah yang berkobar didalam sukmanya

Amarah yang siap meluluh lantakkan

Citra sabar yang selama ini bersemayam dalam dirinya

Hai dikau manusia durjana

Yang sedang berkemas nafsu birahi

Hai kau manusia yang hatinya tertutup oleh rasa malu

Lumpur kehinaan yang kau lemparkan

Ke tubuh ringkih itu

Tidakkah kau sadari begitu busuk menyengat

Tidakkah terfikirkan olehmu hai manusia durjana

Betapa yang kau lakukan itu

Telah melukai dan merobek hati

yang selama ini memang sudah begitu terkoyak

Tawa kemenangan itu begitu renyah

Hati yang puas telah merenggut hak seorang wanita

Begitu terlihat di riak-riak wajahnya

Yangg diselimuti birahi yang begitu memuncak

Sementara itu wanita ringkih itu

Masih berusaha bangkit dan

Berusaha membersihkan lumpur kehinaan

Yang masih melekat bahkan enggan pergi dari tubuhnya

Entahlah ...

Walaupun sang lumpur berhasil dia bersihkan

Namun bekas-bekas nodanya

Seakan tiada akan pernah hilang selamanya

Sandik

2 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post