Bertemu Hengki
Tantangan Hari ke-51# tantangan Gurusiana
. Bertemu Hengki
Pengumuman dari bagian informasi bahwa pesawat lion air Penerbangan No. IW 1226 tujuan Tanjungpandan Belitung di undur keberangkatannya dua jam yang akan datang. Padahal 1 jam sebelum berangkat saya sudah tiba di bandahara maksudnya jangan sampai tertinggal pesawat. Walaupun kesal mendengar pengumuman tersebut aku diam saja. Aku hanya berpikir selama dua jam ini apa yang akan aku perbuat. Lagian aku pulang sendirian jadi tidak ada teman ngobrol. Nenek –nenek yang duduk di sampingku batuk-batuk, dalam hati gawat kalau ada virus corona. Akhirnya aku pindah duduk ke tempat lain yang masih kosong sendirian.
Dari pada diam kuhabiskan waktu untuk baca wa teman-teman atau membaca tulisan gurusiana, lama-lama bosan juga membaca terus. Akhirnya aku menulis untuk tugas gurusiana esok hari. Bercerita tentang kegiatan seminar kemarin.
“ Bagaimana ini, mengapa pesawat sampai terlambat, saya ada meting jam 14.00.nanti“, tiba –tiba dengan suara yang mengelegar bagaikan petir 0ramg itu bertanya kepada penjaga tiket, semua mata memandang, seorang bapak dengan tubuh yang kekar menggunakan pakaian safari dan berpeci, dan ekpresi yang kesal . Dengan perlahan pelayan tersebut meminta maaf karena ada masalah teknis katanya. Bapak tersebut menggerutu dan berlalu dengan wajah yang masam.
Aku diam saja, tiba-tiba ada pengumuman pesawat yang ke Tanjungpandan akan berangkat . cepat –cepat aku mengantri, ternyata bukan pesawat kami yang berangkat, itu pesawat yang jam 9,00 pagi tadi dan baru berangkat jam 14.00. jadi aku duduk kembali , tiba-tiba ada seorang cowok menegurku. “Ibu, ibu,” sambil menantapku dan tersenyum manis. Aku memandangnya, dalam hati pasti mantan murid, siapa dia yach, pikirku.
“ Ibu, ibu , masih ingatkah dengan saya?”, katanya aku tersenyum dan berusaha mengingatnya sambil memandangnya.
“ Akukan murid idola ibu, katanya lagi, ayo ibu masih ingatkah?” Dia berusaha untuk member memori supaya aku mengingatnya. Tetapi karena sudah ribuan murid kuajar, aku tidak bisa mengingatnya lagi.
“ Ibu lupa, siapa yach, ibu cuma ingat matamu itu tidak asing bagi ibu, tapi namamu, ibu lupa?, kataku.
“ Hengki, Bu. Masa ibu lupa padaku?”
“ Hengki, yang juara olimpiade ekonomi tingkat nasional dua kali itu, kan?”
“ Iya, Bu”
“Maaf ibu pangling, kau sekarang sudah gemukan, sudah ada kumis dan pakai kacamata, dan ganteng, waktu SMA kurus dan culun”.
“ Waaaw, dulukan masih sekolah bu, sekarangkan sudah kerja”, katamnya.
Setelah itu kami mengobrol bahwa Hengki sekarang sudah S2 dan kerja menjadi dosen di Universitas di Pangkalpinang dan bertanya tentang guru-guru dan keadaan sekolahnya.
Dan dia masih mengingat penglaman belajar menulis cerpen denganku. Waktu itu mereka aku suruh untuk melanjutkan penggalan cerpen. Ceritanya ada dua orang yang bersahabat sejak bangku SMA. Setelah tamat SMA mereka berpisah satu temannya berhasil kerja di kota sebagai pengusaha dan sudah berkeluarga, sedangkan teman yang satunya kurang beruntung kerjanya sebagai penulis dan masih lajang. Akhirnya penulis ke kota mengadu nasib dan menumpang di rumah temannya yang pengusaha tersebut. Pada suatu sore pengusaha dan penulis ngobrol-ngobrol, penulis berkata bahwa dia akan beristri. Pengusaha senang mendengarnya dan setuju temannya untuk beristri. Siapakah calon istrimu itu, kata pengusaha dan si penulis menjawab bahwa dia akan melamar istrinya.
Sampai di sini murid-murid melanjutkan cerpen tersebut dengan pikirannya masing-masing. Setelah diperiksa ada tiga siswa yang ceritanya bagiku menarik. Jadi kubacakanlah ceita mereka pertama punya Lili Apriyani siswi yang pendiam dan pintar. Dia melanjutkan cerita itu dengan kemarahan pengusaha terhadap penulis yang ingin melamar istrinya, padahal dia sudah baik dengan menerima dia untuk tinggal dirumahnya. Melalui emosi yang membabi buta di bunuhlah penulis dengan sebilah pisau yang ada dimeja , darah mengucur keluar dari lampung penulis, tanpa henti pengusaha tersebut menikam berkali-kali pisau tersebut ke…
Membaca cerita Lili, semua terdiam. Aku juga tidak menyangka bahwa lili yang pendiam dan cantik itu bisa menulis cerita mengerikan.
Yang kedua adalah Rudianto, dia melanjutkan bahwa pengusaha itu terdiam dan dengan sabar bertanya mengapa dia ingin melamar istrinya. Kata penulis karena setiap pagi sebelum keluar rumah istrinya dengan penuh perhatian membuatkan sarapan untuk dia. Tapi pengusaha tersebut menjelaskan bahwa setiap tamu yang berada dirumahnya pasti diberlakukan seperti itu. dan dia menawarkan bagaimana kalau penulis menikah dengan adiknya saja. Waktu itu anak-anak bertepuk tangan. Rudianto yang bijaksana.
Yang terakhirnya adalah cerita punya Hengki, apa yang ditulis dari dia sebenarnya aku tidak menyangka sama sekali. Setelah pengusaha mendengar penulis ingin menikah dengan istrinya. Pengusaha tersebut berlari langsung kekamar dan menangis tersedu-sedu….
Sampai disitu sekelas teman-temannya tertawa. Hengki berjiwa peminim kataku waktu itu.
Mengulang cerita itu Hengki tertawa ngakak. “Waktu itu, Bu. Aku memang dekat dengan ibuku. Jadi jiwaku seperti ibu, setelah tamat SMA, ibu meninggal dan aku hidup bersama ayah yang kuat. Aku dapat beasiswa sampai S2 dan kerja, Jangan kuatir tahun depan aku akan melamar kekasihku” katanya. “Semoga”, Kataku.
“ Ibu sudah makan?, makan yuk Bu, saya yang bayar,” katanya dengan Bangga.
“ Sudah kaya, kau sekarang,” kataku berjalan disampingnya.
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kebahagiaan guru apabila melihat siswanya menjadi orang yang sukses.
Alhamdulilah, bu. Setuju sekali
Alhamdulillah klo ketemu kan mantan murid trs di tawarek kebaikan senang itu...
Alhamdulillah sukses y murid e karena ade guru yg super d belakang murid.e.y
Iye, ibu seh, lebih bantak agik murid e yg la sukses yeh
murid kite ke bu?. kacam dak kenal hee..
Murid kite, bu, tahun berape yeh, ibu lupa