Dalam sebuah sekolah pasti ada saja beberapa guru yang ditakuti atau disegani murid-muridnya, tidak terlepas dari beberapa guru tersebut, guru PAI pun juga termasuk didalamnya (tidak semua, tapi pasti ada). Seorang guru yang menyuruh pada kebaikan namun dengan aura dimana murid-muridnya mematuhinya suka ataupun tidak, tidak dapat disangkal segala sesuatu memiliki sisi positif dan negatif dalam setiap aspek.

Dari apa yang saya alami dari SD sampai saya SMK saya pasti memiliki guru PAI yang cukup membuat saya menciut walaupun hanya berpas-pasan ketika bertemu. Apapun yang beliau katakan selagi itu masuk akal dan sesuai dengan nilai-nilai moral pasti saya patuhi. Namun sisi negatifnya adalah siswa-siswi yang tidak suka biasanya akan membicarakan guru tersebut dan menjulukinya dengan berbagai sebutan khas.

Terlepas dari sisi positif dan negatif tersebut, apa saja hasil yang didapat dari karakter yang melekat pada seorang guru yang ditakuti adalah mudahnya mengarahkan anak/siswa dari perbuatan yang salah atau menyimpang. Meski guru tersebut harus dibenci oleh muridnya namun secara tidak langsung siswa akan belajar bahwa apa yang dilarang adalah sesuatu yang salah dimata Allah, guru, dan masyarakat sehingga mereka tidak boleh melakukan hal buruk tersebut.

Melihat masa kini dimana siswa-siswi memiliki krisis rasa hormat dan patuh pada guru menjadikan saya menyetujui adanya guru-guru yang memang harus memiliki karakter yang ditakuti siswanya. Namun, guru juga harus dapat menempatkan diri dalam situasi, adakalanya guru menjadi tempat yang nyaman sebagai pendengar dan pemberi nasehat yang baik.

Terlebih guru yang justru paling diingat dan favorit siswa-siswi tidak jarang justru guru-guru yang memiliki karakter menakutkan, karena dibalik karakter tersebut ada tujuan yang manfaatnya dapat dirasakan siswa-siswi bahkan setelah mereka lulus sekolah.Setiap manusia tidak pernah dapat terlepas dari salah dan dosa maka itu kita harus bijak dalam menilai dan memperlakukan orang lain, ambil positif dan buang negatifnya.