KUE BURONGCONG MAKASSAR
Penulis : Sumarni Yusuf, S.Pd., M.Pd.
#TANTANGAN MENULIS GURUSIANA 90 HARI (HARI 79)
Kue yang paling sederhana pembuatannya. Bahannya pun sederhana. Biasa ditemukan pada pagi hari. Penjual menjajakan kue ini pagi-pagi sekali ketika udara masih segar dan dingin. Kue ini enak dinikmati dalam keadaan panas atau baru diangkat dari pembakaran. Oleh karena itu dinikmati dan dijual ketika pagi sekali.
Kue ini pun dapat dibuat di rumah dan dapat dinikmati di waktu apa saja utamanya ketika musim hujan. Kue ini menghangatkan suasana dingin. Berikut pembuatan kue Burongcong Makassar.
Terigu setengah kilo atau setengah liter. Beri air secukupnya. Masukkan gula pasir secukupnya. Aduk hingga merata. Boleh menambahkan mentega yang telah dicairkan sedikit. Masukkan sebutir telur. Kocok adonan hingga merata. Turunkan kelapa parut secukupnya. Adonan siap dinaikkan ke tempat pembakaran Burongcong. Sebelumnya cetakan kue diolesi mentega sedikit agar kue mudah terlepas ketika ditarik/diturunkan karena telah matang. Selamat mencoba! Semoga sukses.
Takalar, Minggu, 26-04-2020
Sumarni Yusuf, S.Pd., M.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Takalar
Jl. Tikolla Dg,Leo, Kec.Pattallassang, Kab. Takalar
Prov. Sulawesi Selatan, Kode Pos 92212
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap resepnya bu.... Salam literasi
Iya, Bu. Salam literasi
Iya, Bu. Salam literasi
Waktu saya ke makassar ga nemu bu
Kue ini langka ditemukan, Bu. Bentuknya seperti kue pukis, tetapi kue Burongcong Makassar tidak diolesi di atasnya. Bentuknya sederhana dan ditemukan dijual pada pagi hari ketika udara masih dingin di gerobak penjual yang ada api dari kayu yang dinyalakan.