#tulisanku-60

RONTOKNYA MAHKOTA

(pentigraf)

Masa di kampus dulu, Mirna menjadi mahasiswi yang cukup terkenal karena penampilannya yang beda. Kemeja gombrong kotak-kotak, dengan rambut panjangnya sampai lipatan dengkul. Rambut panjangnya selalu dijalin kepang kuda, ujungnya diikat dengan pita manis berwarna senada baju kemeja yang dikenakannya. Saat berjalan cepat rambut panjangnya berayun-ayun berirama, menggoda mata yang melihatnya untuk mengikuti alunannya.

Setelah Mirna menjadi istri, bunda, dan guru yang super sibuk. Penampilanya telah berubah, rambut panjangnya telah tertutup jilbab, dan ukurannya semakin memendek. Kesibukan dari tugas rutin telah merampas waktu untuk perawatan ekstra mahkotanya. Tak ada lagi kepang kuda dan pita warna-warninya.

Dengan bertambahnya waktu, helai demi helai mahkota itu berguguran, dan tak sebanding dengan helai yang tumbuh. Terkadang sehelai rambut yang terjatuh dalam masakan menjadi petaka kecil yang tak dapat dihindari. Bagaimana makanan nikmat yang terhidang berakhir di tempat sampah, atau terlontar kritikan yang menoreh luka. Mahkota itu tak lagi indah hanya tinggal sejumput penutup kepala. (tjq 11/08/2020)

Catatan kecil:

Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit manusia dan hewan mamalia. Rambut tumbuh dari folikel rambut yang berada jauh di bawah kukit. (Wikipedia). Rambut mempunyai siklus, pola tumbuh, dan regenerasinya sendiri yang sangat dipengaruhi oleh genetika, kesehatan kulit kepala, asupan gizi, penggunaan obat atau kontrasepsi hormon, penuaan, dan stres. Kerontokan rambut 50-100 helai perhari masih dianggap normal, tetapi jika berlebihan disebut telogen effluvium. Kerontokan terjadi secara menyeluruh akibatnya rambut tampak tipis secara keseluruhan, kondisi ini lebih dominan dialami wanita.