#tulisanku-46

Kangen Ya?

Dua minggu berlalu #dirumahaja, pemberian tugas ringan belajar Biologi secara daring untuk siswa berjalan lancar. Komunikasi ringan memenuhi WA kelompok, ada satu tulisan “Ngape ye mate aku kedutan terus?” Ada yang menjawab “hati-hati biasenye nak dapat berita sedih.” “Ada yang balik tanya, kedutannya kelopak mata kanan atau kiri?” terus langsung dijawab sama yang lain. “Kalau kiri mau nangis bombay (?), tapi kalau kanan ada yang kangen berat hik...hik. Semua jawaban mengarah isi ramalan dan mitos yang banyak beredar di masyarakat. Apakah betul mata kedutan ada yang merasa kangen bertemu kita?

Betul ada rasa kangen diantara kita, sejak pemerintah mengeluarkan pengumuman tentang wabah virus corona. Kita diminta untuk patuh #menjagajarak secara fisik karena ini merupakan salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penularan virus covid-19 antar manusia. Sebagai makhluk sosial sebagian dari kita pasti merasa kurang nyaman, dan ada rasa bosan berada di dalam rumah sampai batas waktu yang belum ditentukan. Walaupun dengan bantuan gawai dan internet kita masih tetap dapat berkomunikasi, dan beberapa kegiatan tetap dapat berjalan walaupun tidak maksimal. Semoga rasa kangen menjadi bukti, baiknya hubungan sesama kita.

Kedutan pada kelopak mata, menurut Biologi diartikan otot-otot kelopak mata mengalami kejang (kontraksi) secara berulang-ulang (miokimia). Mata kedutan sebagian besar terlihat halus dan berlangsung singkat, tetapi jika tidak segera hilang sebaiknya segera diperiksa ke dokter mata. Pada umumnya kedutan mata tidak menimbulkan rasa sakit, dan bisa hilang dengan sendirinya. Beberapa faktor yang dapat menjadi pencetus kedutan pada mata;

1. Kelelahan pada mata, misalnya terlalu lama menatap layar komputer, gawai atau TV

2. Iritasi ringan pada kelopak mata bagian dalam

3. Cahaya yang terlalu terang

4. Tanda awal gangguan saraf pada muka, seperti Parkison dan Bells palsy

Jika kedutan mata disebabkan kelelahan maka yang harus kita lakukan adalah mengistirahatkan mata dari kegiatan yang kita lakukan, kemudian kompres mata dengan air dingin atau irisan buah mentimun.

“Kangen ya, belajar Biologi?”

“Yok, kita berdoa semoga wabah virus covid-19 segera berlalu, dan kita dapat diskusi seru di dalam kelas.” Saatnya kita mempraktek pelajaran Biologi dalam kehidupan untuk menjadi benteng menahan covid-19. (tjq01/04/2020)

Sumber bacaan : https://www.manado.tribunnews.com ; https://www.hellosehat.com