SUMARNI

Saya guru Biologi di SMA Negeri 1 Tanjungpandan. Keterampilanku dalam menggunakan IT sangat terbatas. tetapi saya menjadikan teman guru dan siswa sebagai pendam...

Selengkapnya
Navigasi Web
DOA BURUNG KUBURAN
Foto https;//www.tanahnusantara.com

DOA BURUNG KUBURAN

Tantangan hari ke-11

#tantangangurusiana

DOA BURUNG KUBURAN

Tak sampai seratus langkah, jarak antara teras rumah kami dengan tanah kuburan. Dari balik jendela sering kupandangi kanopi pohon-pohon yang tumbuh liar disana. Pohon yang tinggi, daun yang rimbun, lingkungan yang sepi, pasti menjadi tempat yang aman untuk bernaung berbagai makhluk.

Dari sana juga sering terdengan suara-suara yang melengking ketika malam ataupun siang yang sepi. Terkadang suara seperti orang tertawa sambil berlari atau suara dengan nada yang sangat memilukan. Suara-suara itu sebenarkan bukan berasal dari makhluk halus (hantu, kuntilanak atau lainnya), tetapi suara-suara itu berasal dari aneka burung atau hewan kecil lainnya yang bersarang di pohon kuburan.

Rumah kami juga banyak ditumbuhi aneka pohon tinggi, dan sering menjadi tempat singgah burung kuburan. Ada satu jenis burung yang paling sering kudengar, suaranya yang sangat memilukan. Sebagian orang akan merasa takut mendengar suaranya yang melengking “ Wii Pii Wiit”, dan suara yang dikeluarkan berulang-ulangsampai 10 kali lebih. Suara itu sering diartikan sebagai kabar duka yaitu datangnya kematian, atau akan ada orang yang dikubur di area kuburan itu. Benar atau tidak mitos tersebut, saya meyakini bahwa musibah dan umur manusia itu Allah yang menentukakan.

Burung itu adalah burung kedasih (Cuculus merulinus) atau dibeberapa daerah menyebutnya cirit uncuing, wiwik kelabu, emprit gantil, tetapi di daerah kami disebut burung kedikdik. Induk burung jantan atau betina tidak pernah membuat sarang, untuk berkembang biak. Jika saatnya bertelur maka induk betina akan menitipkan telur-telurnya pada sarang burung lain. Pengeramanpun dilakukan oleh induk betina yang sarangnya dititipi telur burung kedasih. Ketika anak burung kedasih menetas, akan menjadi malapetaka bagi anak burung pemilik sarang, karena anak burung kedasih akan menyingkirkannya. Karena perilaku buruknya itulah, burung kedasih dijuluki burung ratu tega atau burung parasit.

Burung kedasih memiliki ukuran tubuh sekitar 21 cm dan berwarna abu-abu, sesungguhnya mempunyai penampilan yang terlihat cantik tetapi memiliki sifat licik dalam mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Makanan burung ini berupa belalang, ulat dan serangga kecil berarti burung ini bermanfaat untuk kelangsungan rantai makanan dalam suatu ekosistem.

Terlepas dari sifat jahat burung kedasih, atau suaranya yang menyeramkan. Saya mempunyai pendapat sendiri, suara induk kedasih adalah doa untuk anak-anaknya. Doa memohon keselamatan pada Sang Maha Pencipta, karena induknya tidak dapat mengasuh untuk membesarkan anak-anaknya.

Sumber bacaan : https: //www. Hipwee.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nambah Pengetahuan. Makasih bu

13 Feb
Balas

Terimakasih untuk semuanya. Semoga kita selamat sampai di hari ke 30

14 Feb
Balas

Oh, itu maksud e, bu. YehTapi kan burung itu tegaan, tapi masih mendoakan keselamatan anak2nya. Sifat seorang ibu

13 Feb
Balas

Mantap bu, cuma ada bbp salah ketik, perlu edit sebelum posting

13 Feb
Balas

Mun dibaca ulang , dak jadi posting. Jadi dak PD.

14 Feb



search

New Post