#tulisanku-39

Catatan Kecil Untukmu

Hai, Corona.

Mungkin saat ini kau sedang kecewa dengan kami yang kurang menjaga kesehatan, tidak peduli kebersihan, tidak suka cahaya matahari, dan kurang istirahat.

Kami lalai, banyak waktu yang seharusnya kami gunakan untuk istirahat, tetapi kami sibuk berselancar di dunia maya. Selera makan kami juga jauh dari sehat, gula dan tepung jadi sumber energi sehari-hari dengan alasan kepraktisan. Sinar matahari sering kami hindari, kami takut berkeringat dan berkulit gelap. Kami sering menjadi orang yang “sok sibuk,” selalu tergesa-gesa dan akhirnya menjadi orang yang tidak bahagia. Semua ini menjadi faktor utama menurunnya daya kekebalan kami untuk menghadapi kehadiranmu.

Kami masih ingat ketika guru Biologi menjelaskan keistimewaanmu, engkau tak kasat mata, sifatmu antara ada dan tiada, kemampuanmu berpindah sangat cepat hanya membutuhkan sepercik ludah, kau juga tidak dapat dimatikan dengan antibiotika.

Kami tidak dapat melawanmu, kami hanya dapat menghindar dengan cara sering mencuci tangan, menghindari kerumunan masa, tidak menuju tempat yang menjadi sumber keberadaanmu, jangan lupa berdoa dan merasa bahagia.

Kau adalah makhluk ciptaanNya, pasti kehadiranmu juga atas kuasaNya. Jika kedatanganmu tidak dapat kami hindari, datanglah sebagai sahabat. Bukankah sahabat tidak akan menyakiti? Biarlah kau ada, tetapi bukan sebagai malaikat pencabut nyawa. Keberadaanmu sebagai pengingat akan kelalain yang tanpa sadar kami lakukan terus-menerus.

Semoga kekecewaanmu cepat mereda, agar kami dapat berkumpul bersama lagi. Ini catatan kecilku sebagai pengisi waktu “bela negara”. (tjq17/03/2020)