Wabah Covid-19 Mengajarkan Kita untuk Bersabar (Tantangan gurusiana hari ke-60)
Wabah Covid-19 Mengajarkan Kita untuk Bersabar
#Tantangan gurusiana
#Tantangan hari ke-60
Hari minggu kemarin aku pergi ke swalayan untuk berbelanja kebutuhan pokok, walaupun pada masa wabah seperti ini , supermarket sudah penuh dengan para pengunjung. Apalagi setelah diberlakukan New normal, kita bagaikan mendapat kebebasan setelah menjalani PSBB dan work from home selama 3 bulan. Sejak berakhirnya peraturan PSBB masyarakat sepertinya mendapat angin segar sudah bisa keluar rumah berjalan-jalan ke tempat wisata atau pun pergi ke tempat umum termasuk berbelanja di toko-toko swalayan walaupun sebenarnya wabah covid-19 masih melanda. Namun pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan yang harus ditaati oleh seluruh kalangan masyarakat agar mampu menahan penyebaran covid-19 ini.
Beberapa protokol kesahatan yang diterapkan pemerintah antara lain : memakai masker bila keluar rumah, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak saat kita berada di tempat umum. Hampir semua tempat-temapat umum sudah menerapkan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah.Di tempat-tempat umum sudah disediakan tempat cuci tangan atau pun hand sanitezer gratis, juga sudah menerapkan wajib menggunakan masker bagi para pengunjung dan telah menerapkan dan mewajibkan menjaga jarak bagi para pengunjung. Beberapa supermarket telah menerapkan jaga jarak dengan mengatur antrian pada saat melakukan pembayaran di kasir dan mengawasi para pengunjung serta menegur bila ada yang melanggar. Tak berbeda dengan supermarket yang saya kunjungi siang itu. Beberapa satpam dan karyawan sudah distandbaykan di beberapa titik rawan seperti di tempat kasir. Walaupun begitu, masih ada orang yang tidak sadar diri untuk menjaga jarak. Seperti saya lihat siang itu ketika di kasir Pak satpam menegur seorang Bapak yang asal nylonong di depan kasir tidak mau antri dan tidak mau jaga jarak.
Sebenarnya kita bukan hanya sekedar disuruh menjaga jarak, namun dibalik itu ada hikmah yang tidak kalah penting dengan menjaga jarak yaitu kita dilatih untuk sabar. Kenapa ? karena dengan menjaga jarak otomatis kita harus antri dengan sabar, sekiranya tempat sudah mulai padat kita seyogyanya menjauh, menunggu sampai tempat yang kita tuju agak sedikit longgar atau sepi. Disinilah kita diajarkan untuk sabar dengan menjaga jarak.
Hal lain yang menuntut kita harus sabar yaitu sabar dalam menghadapi semua kesulitan. Karena adanya covid-19 ini banyak mendatangkan kesulitan menemani kita. Sebagai contoh : kesulitan memperoleh penghasilan karena karyawan di phk berarti kesulitan secara ekonomi, kesulitan mengajar dan bekerja secara on line walau hanya untuk sebagian guru atau karyawan yang kurang menguasai teknologi informasi. Secara kompetensi masih ada sebagian guru mengalami kesulitan karena tidak menguasai teknologi informasi. Namun para guru sabar dengan belajar walau agak lambat, karena guru dituntut untuk belajar teknologi informasi walau tertatih-tatih guru harus sabar untuk belajar tanpa kesabaran tidak bisa menguasai teknologi informasi. Karena belajar di usia tua bukanlah gampang perlu kesabaran ekstra.
Bagi siswa pandemi Covid-19 ini juga menuntut siswa untuk bersabar, sabar menahan diri untuk tetap berada di rumah, bersabar untuk kehilangan sedikit uang jajannya karena untuk membeli paket agar bisa belajar on line bahkan bersabar untuk tidak mendapatkan uang jajan karena tidak ke sekolah. Di samping itu juga bersabar untuk tidak bisa bertemu dengan teman-temannya maupun guru untuk jangka waktu yang belum pasti.
Bagi masyarakat secara umum Covid-19 juga mengajarkan kita tetap bersabar, misalnya bersabar menahan rindu karena tidak bisa bertemu dengan keluarga, anak maupun saudara yang jauh jaraknya karena begitu banyak syarat dan protokol kesehatan yang harus dipenuhi apabila kita akan menggunakan transportasi umum seperti kereta api, bus maupun pesawat. Di samping kita harus antri karena banyaknya pengecekkan. Tentu ini sangat menuntur kita agar selalu bersabar.
Masih banyak sebenarnya hal-hal yang menuntut kesabaran kita di masa pandemi ini, namun secara umum sudah terangkum dalam pernyataan-pernyataan di atas. Kita berharap semoga sikap sabar yang diajarkan oleh adanya pandemi covid-19 ini menjadikan kita semakin kuat selalu berhati-hati dalam langkah kita, sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap penanganan covid-19 agar segera berakhir pandemi covid-19 yang sedang melanda negeri kita.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sabar, patuh, berikhtiar semoga kita sehat sehat ya Bu
Iya Bu. Terima kasih . Salam literasi
Berdoa aja Bun..semoga segera berlalu
Iya Bu. Terima kasih
Sabar, syukur, dan ambil hikmah.. Mantap bu
Terima kasih Pak. Salam literasi
Mantap, Bu. Semoga pandemi ini cepat beri.
Ya Pak. Terima kasih . Sukses untuk Bapak
Mantab,Bu. Sabar..cocok...
Terima kasih Bu