SUMARMI MARMI

Guru SMA Negeri 4 Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kusangka Padi   Pentigraf  7  Tantangan gurusiana hari ke-48

Kusangka Padi Pentigraf 7 Tantangan gurusiana hari ke-48

Kusangka Padi  # Pentigraf  7

# Tantangan gurusiana

# Tantangan hari ke-48

Mas Tedy dan istrinya May adalah keluarga baru , kebetulan Mas Tedy tugasnya dipindahkan ke luar daerah yang sangat jauh di luar pulau . Dia bawa istirinya, dia boyong ke daerah baru itu. Tentu suasananya serba baru terutama suasana alamnya, di tempatnya yang baru ini udaranya sangat panas dan daerahnya masih hutan dan tanahnya masih  lapang. Bangunan-bangunan belum begitu banyak. Hamparan tanah masih luas dan berupa tanah kosong  berwarna hijau.

Karena masih keluarga baru dan di tempat yang baru, mereka berdua ini masih terlalu asing. Jadi mereka berusaha melakukan pengenalan dengan alam sekitar.  Sore itu, Mas Tedy dan Mbak Mey  mengisi waktunya dengan jalan-jalan, sepulang Mas Tedy  kerja. Mereka berjalan-jalan menelusuri jalan yang daerahnya masih asri dan tanahnya masih lapang dan kosong .  Dia membayangkan suasana di kampungnya  yang masih banyak sawah dan tanaman padi. Daerah yang mereka kunjungi juga berwarna hijau membentang luas. " Mas, tanaman padinya subur banget ya, kiri kanan jalan di daerah sini banyak padinya" kata Si May. Namun Mas Tedy tak menghiraukan perkataan istrinya, dia nikmati suasana pedesaan bagai di kampungnya. Udara segar dan tanah membentang berwarna hijau menyegarkan mata.

Sore berikutnya Mas Tedy dengan istrinya kembali jalan-jalan dengan motor bututnya, motor model  lama tahun 80-an. Mereka asyik berboncengan menikmati suasana sore, sepanjang jalan mereka nikmati pemandangan alam, tanah terbentang kehijauan. Tiba-tiba Mbak May minta berhenti di tempat  yang kemarin sore mereka singgahin. Istri Mas Tedy bagai orang kebingungan, berjalan mondar-mandir, tengok kiri, tengok kanan, seperti ada yang hilang dari tempat itu. " Mas, tanaman padi yang kemarin sore kok cepat sekali dibabat padahal kemarin padinya  belum katak, baru tumbuh subur , sayang sekali kok dibabat " kata May istri Tedy. " "Aduh Dik kamu ini, yang kamu lihat kemarin itu bukan padi, mana ada di sini ditanam padi, banyaknya rumput dan Ilalang, dibabat untuk makanan ternak" kata suami May . Ternyata bukan padi padahal Si May mau ikut panen padi seperti di kampung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salah lihat ya... Salam kenal, Bu.

17 Jun
Balas

Iya kali Bu. Terima kasih Ibu. Salam kenal kembali

17 Jun

Ikutan kelas Pentigraf, Bu. Bersama Pak Tengsoe, begawan Pentigraf

18 Jun
Balas

Iya Bu, alhamdulillah sudah daftar Bu, saya ingin belajar. Terima kasih Ibu

18 Jun

Ilalang di sangka padi. Bagus Bu ceritanya. Salam kenal.

17 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Salam kenal kembali

17 Jun

Mantap Bu salam kenal

17 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Salam kenal kembali

17 Jun

Salah ya ? He he salam literasi

17 Jun
Balas

Ya Bu, salam literasi . Terima kasih Ibu.

18 Jun



search

New Post