Maafkan Aku Terpaksa Aku Menduakanmu, # Pentigraf 8 #

#Tantangan gurusiana 

# Tantangan hari ke- 49 

Minggu-minggu ini hampir semua guru se- Indonesia sibuk dengan kegiatan persiapan menyambut tahun ajaran baru. Mulai dari memberikan ujian kenaikan kelas, penulisan rapor untuk  kenaikan kelas, maupun persiapan penerimaan siswa baru dan kesibukan lain yang berkaitan dengan administrasi sekolah. Walaupun semua dilakukan secara on line, namun tetap juga menguras tenaga dan pikiran. Tak terkecuali Bu guru Imah yang mengajar di sebuah sekolah negeri di dekat rumahnya, tampak begitu sibuk.

Sejak beberapa hari terakhir ini, Bu Imah dari pagi sudah di depan laptop, pekerjaan ujian Online dari anak didiknya sudah menunggu untuk disapa. Mereka sudah menunggu dengan tidak sabar ingin  mengetahui hasil jerih payahnya selama 6 bulan ini. Hal inilah yang membuat Bu Imah berpacu untuk segera mennyapa satu persatu pekerjaan mereka. Karena Covid-19 tak mengharuskan mereka  bertemu, mereka hanya bersapa dengan Bu Imah di depan laptop atau pun lewat gawai kecil yang menjadi perantaranya.  Namun ikatan batin dengan Bu Imah tetap menyatu terbukti pagi-pagi Bu Imah sudah menyapa mereka satu persatu, ada yang tersenyum, ada yang tertawa, ada yang sedih namun ada juga yang acuh tak acuh. Pada akhirnya semua akan tergambar dalam rapor mereka yang saat ini sedang digodok Bu Imah.

Kesibukan Bu Imah dengan  pekerjaan anak didiknya yang harus dikoreksi, membuat Bu Imah melupakan sahabat dekatnya yang selama WFH (bekerja di rumah )  menjadi teman akrabnya, tempat berkeluh kesah  di sela-sela kesibukannya bekerja.  Hari ini Bu Imah  terpaksa tak menghiraukannya, bahkan dari pagi mengacuhkannya. " Maafkan aku Mbak Ana, hari ini aku menduakanmu, karena E rapor anak didikku adalah nomor satu, maafkan aku  hanya ini yang bisa kupersembahkan padamu " kata Bu Imah lirih.