Kisah Sepotong Roti Pentigraf Budi pekerti Tantangan gurusiana hari ke-55
Kisah Sepotong Roti # Pentigraf Budi pekerti
# Tantangan gurusiana
# Tantangan hari ke-55
Keluarga bu Aminah sebenarnya termasuk keluarga miskin. Dia mempunyai 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Anak yang pertama bernama Jati kelas 1 smp, anak kedua Denok kelas 5 sekolah dasar dan anak yang paling kecil, Bayu masih kelas 1 sekolah dasar. Suami bu Aminah sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Untuk menghidupi keluarganya bu Aminah menjual nasi uduk di rumahnya. Walaupun keluarga miskin namun keluarga Bu Aminah hidup damai dan tentram. Anak-anaknya penurut dan baik-baik.
Suatu hari,sebelum anak-anak berangkat ke sekolah bu Aminah menyiapkan bekal sepotong roti untuk masing-masing anaknya, agar mereka tidak jajan di sekolah dan lebih irit uang jajan. Namun sebelumnya mereka sudah makan dari rumah jadi perutnya sudah kenyang. Dengan sarapan itu , bu Aminah berharap anak-anaknya bisa belajar dengan baik .Bekal yang dibawa baru dimakan pas jam istirahat baru makan .
Hari itu, Denok sepulang sekolah langsung cuci tangan dan menuju meja makan. Dia kelihatan sangat lapar. Hal ini tidak seperti biasanya, karena biasanya Denok akan menunggu abang dan adiknya untuk makan bareng. Hari ini berbeda , bu Aminah sangat kaget dan heran sehingga Bu Aminah pun bertanya dengan Denok " Kamu kelihatan lapar sekali Nak, ada apa Nak ?" " Iya Bu, tadi sepotang roti bekal Denok kukasihkan ke teman Denok Bu karena dia belum makan dari pagi dan tidak tidak membawa bekal, biar Denok yang makan di rumah Bu." kata Denok. Dalam hati Bu Aminah bersyukur mempunya anak yang sangat baik dan berhati mulia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah bun, mulianya hati Denok, aku suka alurnya bun... Kereeen. Sukses ya bunsay
Alhamdulillah Ibu, terima kasih Ibu
Pintar si Denok, baik hati pula ya, bu
Pintar si Denok, baik hati pula ya, bu
Terima kasih Sri, semoga masih banyak anak yang berkarakter seperti itu.
Klau sekarang jarang2 kita menemui anak seperti Denok ya Bu....Keren pentigrafnya Bu
Klau sekarang jarang2 kita menemui anak seperti Denok ya Bu....Keren pentigrafnya Bu
Iya Bu, semoga masih banyak anak-anak yang seperti itu Bu. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran. Terima kasih Ibu
Iya Bu, semoga masih banyak anak-anak yang seperti itu Bu. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran. Terima kasih Ibu
Anak yang baik,Bu.
Terima kasih Ibu
Anak yang baik,Bu.
Anak yang baik,Bu.