Kisah di Balik Pernikahanku, Cerbung bagian ke 14 Tantangan Gurusiana hari ke-40
Kisah di Balik Pernikahanku, Cerbung bagian ke 14
#Tantangan Gurusiana
#Tantangan hari ke-40
Semalaman Doni tidak tidur mungkin tak lebih dari 3 jam matanya bisa terlelap karena pikirannya resah dan was-was. Di samping itu, karena dia berada di ruang tunggu ICU, hanya duduk di kursi bukan di kamar empuk ditemani istrinya. Namun saat ini sedang menungguin istrinya di ruang ICU berjaga. Sebentar-sebentar dia menengok istrinya dari balik kaca. " Alhamdulillah Ajeng tampak tidur dengan pulas, semoga besuk pagi badannya sudah segar dan sehat " kata Doni dalam hati. Dia kembali duduk mencoba untuk memejamkan matanya, dia pun bisa terlelap walau hanya sebentar. Suara azan subuh dari hpnya membangun dia dari tidurnya. Dia bergegas menuju kamar mandi mushola untuk membersihkan diri dan berganti pakaian karena dari kemarin siang belum sempat ganti. Dia pun sudah segar dan langsung sembahyang subuh di mushola. Selesai sembahyang Doni kembali ke ruang tunggu ICU.
Tampak Ajeng sudah bangun, Doni mencoba permisi untuk masuk pada perawat dan diijinkan masuk. Nampak wajah Ajeng sudah terlihat segar dari pada hari kemarin. Asupan makanan dan vitamin lewat selang infus memberi kekuatan bagi Ajeng dan membuat badannya lebih segar. " Alhamdililah sudah bangun, bagaimana kondisinya Ajeng, udah enakkan badannya kan ?" kata Doni sambil mengecup kening Ajeng.
" Ah, masih bau aku Mas, jangan " kata Ajeng sambil mengelak kecupan Doni karena belum mandi, dia merasa malu pada Doni suaminya.
" Buat Mas, kamu tetap cantik dan harum " kata Doni menggoda sambil memegang tangan Ajeng dengan erat dan menciumnya.
" Semoga hari ini bisa pulang setelah tahu hasil pemeriksaan lab semoga tidak ada apa-apa" kata Doni memberi semangat istrinya.
" Iya Mas pagi tadi juga diambil air kencing sehabis bangun tidur tadi kata perawat untuk pemerikasaan lebih lanjut " kata Ajeng pada Doni.
Doni begitu bahagia istrinya sudah terlihat segar dan sudah bisa diajak berbincang dan bercanda. Hatinya sangat senang dengan kondisi istrinya yang sudah membaik. Saat Doni sedang menungguin sang istri dan ngobrol dengan istrinya , tiba-tiba datang perawat memintanya untuk keluar karena pasien mau dibersihkan dan doter pun sebentar lagi akan melakukan pemerikasaan. Dan Doni pun keluar setelah membelai lembut istrinya sambil ke istrinya untuk menunggu di luar.
Waktu sudah menunjukkan jam 8.00 pagi, sebentar lagi Dokter akan masuk ruangan untuk mengetahui hasil lab dan air seni serta melakukun pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Ibu Novi, Ibunya Doni juga sudah datang dengan membawa kedua adik Ajeng yaitu Arif dan Intan. Kedua adik Ajeng rindu sekali pingin ketemu dengan kakaknya karena sudah beberapa bulan tidak ketemu kakaknya sejak kakaknya bekerja . Mereka ingin sekali tahu kondisi Kakaknya, begitu diberi tahu kakaknya sakit hatinya sangat sedih, apalagi sudah lama mereka tidak berjumpa.
Semenjak bekerja Ajeng tidak sempat menengok adik-adiknya karena kesibukannya bekerja .Mereka hanya berkomunikasi melalui hp dan Videocall. Rasanya pingin sekali Arif dan Intan untuk segera bertemu dengan Kakaknya namun Dokter sudah masuk duluan untuk memeriksa Ajeng kakaknya . Mereka bersabar menunggu hasil pemeriksaan Dokter.
Dokter sedang memeriksa Ajeng dan membaca hasil labnya, kemudian memeriksa Ajeng secara keseluruhan. Saat diperiksa Ajeng pun bertanya pada dokter karena selama ini Ajeng tidak pernah sakit kok tiba-tiba kemarin dia langsung ngedrop. " Dok, saya sebenarnya sakit apa Dok kok tiba-tiba saya ngedrop dan pinsan " tanya Ajeng pada Dokter ingin tahu
" Tidak apa-apa hanya kecapekan dan banyak pikiran sehingga membuat ngedrop" kata dokter tersenyum setelah tahu hasil semua pemriksaan dan cek laboratorium.
" Hari ini boleh pulang Dok " tanya Ajeng lagi
" Boleh tapi tak boleh terlalu capek dan banyak pikiran, kasihan janin yang ada di perutmu " kata Dokter sambil tersenyum.
" Apa Dok, janin? aku hamil Dok ?" tanya Ajeng kaget dan bingung dengan perasaan tidak menentu, bahagia, haru dan was-was campur aduk menjadi satu.
"Selama ini tanpa aku sadari sepenuhnya ternyata aku telah menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk Mas Doni , dan bahkan aku tidak menyadari kalau sudah dua bulan ini tidak datang bulan , ya Alloh, alhamdulillah aku hamil " katanya dalam hati.
" Ayo Bu kita ruangan Dokter, Ibu saya bimbing ke kursi roda karena kondisi Ibu masih lemah" kata perawat sambil membantu membimbing Ajeng duduk di kursi roda dan dibawa ke ruang Dokter.
Doni, Ibu Novi dan kedua adik Ajeng, Arif dan Intan bingung, melihat Ajeng dibawa ke ruang Dokter, ada apa dengan Ajeng . Mereka mengikuti dari belakang. Ajeng pun dibawa masuk ke ruangan oleh perawat sementara keluarga masih menunggu di luar dengan harap-harap cemas. Namun terlihat wajah Ajeng tampak sumringah, segar hanya masih lemah badannya.
Tak begitu lama Perawat keluar dan menemui keluarga Ajeng, " Suami pasien Ajeng silahkan masuk menemui Dokter " kata perawat mempersilahkan.
Doni tak sabar ingin segera tahu sakit apa istrinya dan dia berharap istrinya bisa dibawa pulang. Doni pun langsung masuk ke ruang dokter, sementara Ajeng tersenyum melihat suaminya masuk. Belum sempat Doni bertanya kepada Dokter istrinya sakit apa dokter sudah menyambutnya dengan ucapan selamat dan jabat tangan.
" Selamat ya Pak Doni, anda akan menjadi Ayah" kata Dokter sambil menjabat tangan Doni
" Apa Dok, istriku hamil, alhamdulillah ya Alloh, terima kasih atas karunia-Mu, Engkau beri kesempatan buat aku untuk menebus kesalahanku ya Alloh " Doni memekik keras dan langsung memeluk istrinya , tak terasa air matanya menetes, rasa bahagia dan haru menjadi satu karena telah terkabul doa-doanya.
" Terima kasih Ajeng, kau adalah karunia terindah dalam hidupku " kata Doni sambil memeluk istrinya dengan kuat, seperti tak mau melepaskannya.
" Pak Doni, jangan kuat-kuat pelukannya kasihan bu Ajeng masih lemah kondisinya " kata Dokter
" Maaf Dok, saya begitu bahagia dengan kabar ini, terima kasih Dok " kata Doni agak malu karena ditegur dokter dan melepas pelukanya pada Ajeng.
" Kalau begitu, apakah istri saya sudah bisa dibawa pulang hari ini Dok ?" kata Doni pada Dokter
" Boleh Pak, tapi tolong, Bu Ajeng jangan dibebani banyak pikiran dan jangan terlalu capek, karena usia kandungannya masih lemah baru 8 minggu , idan ni saya buatkan vitamin untuk diminum" Kata Dokter.
" Jangan stres ya bu Ajeng , banyak makan yang bergizi dan vitaminnya diminum ya !" kata Dokter pada Ajeng
" Baik Dokter, terima kasih " kata Ajeng membalas pesan dokter
Kemudian Doni membawa Ajeng keluar. Sementara itu, Ibu dan adik-adik Ajeng sudah tidak sabar menunggu di luar. Begitu sampai di luar Doni langsung memeluk Ibunya sambil memekik " Ibu! Ibu akan menjadi nenek , Ajeng hamil Ibu" kata Doni sambil menangis karena begitu terharunya.
" Alhamduliiah, terima kasih ya Alloh " kata Bu Novi saling berpelukan dengan Doni kemudian memeluk Ajeng. Begitu juga dengan adik-adik Ajeng memeluk kakaknya, mereka menangis karena bahagia dan haru yang begitu dalam.
Masihkah berlanjut ? Masih ada kisah yang belum terungkap, ikuti terus ya sampai tamat!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
ditunggu cerita berikutnya bu
Di tunggu kelanjutannya Bu
Ok siap . makasih Bu