SUMARMI MARMI

Guru SMA Negeri 4 Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kisah di Balik Pernikahanku, Cerbung bagian ke-13 Tantangangurusiana hari ke- 39

Kisah di Balik Pernikahanku, Cerbung bagian ke-13

#Tantangangurusiana

#Tantangan hari ke- 39

Mobilpun akhirnya sampai di rumah sakit Harapan Bunda setelah menempuh perjalanan 30 menit. Ajeng masih belum sadar juga. Begitu sampai rumah sakit, para pekerja rumah sakit pun menyambut dengan sigap dan Ajeng pun langsung dibawa ke ruang ICU, Doni dan Ibu pun menunggu di luar. Dokter segera menangani Ajeng, melakukan pemeriksaan dan merangsangnya agar segera sadar. Doni dan Ibunya belum juga boleh masuk.Doni pun mondar-mandir karena bingung dan resah. Keresahan Doni tak bisa membuatnya tenang, dia bolak-balik, mondar-mandir kebingungan. Rasanya begitu lama dokter memeriksa istrinya dan beluk ada tanda-tanda pemeriksaan selesai. Sementara Ibunya lebih banyak diam menunggu sambil berdoa dan berzikir untuk menantunya.

Sudah jam 18.00 dokter pun belum keluar , suara azan maghrib sudah berkumandang terdengar sampai depan kamar ICU. " Doni, kamu ambil air wudlu sholat maghrib dulu biar kamu lebih tenang hatimu, karena Ibu perhatikan kamu mondar-mandir saja dari tadi, biarlah Ibu yang menunggu disini gantian nanti" kata Bu Novi menyuruh Doni.

"Baik Bu, kalau begitu aku ke mushala dulu sembayang maghrib " kata Doni pamit pada Ibunya dan langsung menuju mushala yang tak jauh dari ruang ICU tersebut.

Begitu khusuk Doni menjalankan ibadah sholat magrib, sehabis magrib dia lanjutkan dengan doa. Dia curahkan semua isinya dalam doa, segala penyesalannya, dia luapkan semuanya dalam doa. dia ungkapkan harapan-harapannya untuk kesembuhan istrinya. Dalam kepasrahannya dia bermohon untuk kesembuhan istrinya dan bermohon untuk diberi kesempatan membahagiakan istrinya.Semua tercurah dalam doanya sampai tak terasa air matanya sudah menetes tak tertahan. Tiba-tiba hp disakunya bergetar , menyadarkannya untuk menghapus air matanya. Dia lihat hp, Ibunya meminta agar dia segera kesana .

Begitu sampai di ruang tunggu Dokter pun keluar menyaampaikan kondisi Ajeng, Doni dan Ibunya bergegas menemuai Dokter " Bagaimana Dokter kondisi istri saya " kata Doni pada Dokter

" Pasien Ajeng sudah sadar, namun kondisinya masih lemah sekali, untuk hasil pemeriksaan labaratorium besuk pagi baru keluar, setelah itu nanti ada pemeriksaan lanjutan, jadi Ajeng masih harus dirawat disini sampai hasilnya keluar, Bapak dan Ibu boleh masuk tapi bergantian silahkan !" kata dokter mempersilahkan Doni dan Ibunya.

" Terimakasih Dok " kata Doni dan Ibunya bersamaan,

" Doni , Ibu masuk duluan ya karena Ibu harus segera pulang, kamu aja ya yang harus menungguin Ajeng " kata Ibu Doni dan langsung mengenakan baju khusus masuk ruangan ICU dan masuk ke ruangan menemui Ajeng.

" Ajeng, kamu harus kuat ya Nak dan harus sehat ya Nak, Ibu mohon beri kesempatan pada Doni, cepat sehat, cepat pulih dan kita kumpul lagi ya Ajeng sambil memegang kuat tangan Ajeng" kata Ibu Doni .

Sementara itu, Ajeng hanya mengangguk dan air matanya menetes membasahi kedua pipinya " Iya saya harus kuat apapun yang terjadi setelah ini, aku harus sehat, aku masih mempunyai tanggungan kedua adikku Arif dan Intan, bagaimana kalau aku sakit dan meninggal siapa yang akan mengurusi mereka, mereka masih membutuhkan aku " kata Ajeng dalam hati menyemangati diri.

" Ibu, pamit ya , jangan menangi, Doni keburu pingin menengok kamu Ajeng, dia sudah nggak sabar mwnunggu di luar " kata Ibu Doni sambil mengecup kening Ajeng

" Terima kasih Ibu " jawab Ajeng lirih sekali mungkin tak begitu terdengar karena kondisinya masih lemah sekali sambil mengangguk.

Doni di luar tidak sabaran pingin segera ketemu istrinya, hatinya sesak dan dag dig dug, tak sabar menunggu Ibunya keluar.

" Doni ,cepat masuk ya, Ibu langsung pulang, biar dijemput sama sopir, biar sekalian bawakan baju ganti kamu dan perlengkapan yang lain, tapi jangan banyak bicara dulu biar dia bisa istirahat, besuk pagi-pagi Ibu kesini membawa Arif dan Intan biar Ajengnya senang adik-adiknya datang " kata Ibu Doni.

Ibu Doni langsung menelpon sopirnya dan tak berapa lama sopirnya pun datang sambil membawakan perlengkapan dan pakaian ganti Doni. Kemudian ibu Doni pun pulang meninggalkan rumah sakit. Mobilpun melaju kencang meninggalkan rumah sakit

Sementara itu, Doni pun berganti pakaian khusus dan langsung menemui istrinya. Hatinya tak menentu bahagia, sedih dan haru menjadi satu karena melihat kondisi istrinya yang masih lemah.

" Ajeng, kamu harus sehat, Mas nggak mau kehilangan kamu, maafkan Mas gara-gara Mas kondisimu jadi seperti ini, kamu harus kuat Ajeng, Mas membutuhkan kamu, beri Mas kesempatan Ajeng untuk menebus semua kesalahan Mas selama ini " sambil memegang erat tangan Ajeng dan mengecup keningnya. Air matanya menetes di pipi Ajeng, Doni tak bisa menahan perasaan harunya hingga air matanya berjatuhan dan tak tertahan.

Sementara Ajeng pun hanya menangis meneteskan air mata, dalam hatinya ada rasa syukur , suaminya telah berubah dan mengakui kesalahannya. " Ya Alloh beri aku kesembuhan, beri aku kekuatan, beri aku kesempatan untuk bisa berrbakti kepada suamiku, untuk bisa merasakan kebahagian bersama suamiku, beri aku kesempatan ya Alloh agar aku bisa membangun lagi biduk rumah tangga kami yang penuh kehampaan selama ini sehingga kebaahagian itu tak kami rasakan " doa Ajeng dalam hati, dan air matanya terus mengalir.

Ajeng pun tak bisa menjawab dan berkata apa-apa pada Doni hanya air mata yang terus mengalir sebagai jawabannya. Doni berusaha menghapus air mata istrinya dengan lembut dan membelai dan mengusap wajah istrinya dengan penuh kasih sayang. Tak sedetik pun Doni ingin meninggalkan ruangan itu dan dia tak mau jauh-jauh dari istrinya. Kalau tidak karena disuruh perawat agar Doni kembali ke ruang tunggu biar Ajeng istrinya bisa istirahat.

Bagaimana kelanjutannya, ayo ikutin terus ya

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post