SUMARMI MARMI

Guru SMA Negeri 4 Pekanbaru...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bercermin Diri Pentigraf bertema Budi Pekerti Tagur hari ke -53, Oleh Dra Sumarmi

Bercermin Diri # Pentigraf bertema Budi Pekerti

#Tantangan gurusiana

#Tantangan hari ke-53

Oleh : Dra Sumarmi

Atun adalah anak satu-satunya pasangan Pak Karyo dan Bu Karmini. Umurnya 13 tahun dan dia baru lulus sekolah dasar. Kehidupan keluarga ini sangat sederhana, Pak Karyo bekerja sebagai petani dengan sepetak sawah dan Bu Karmini sebagai buruh gosok bila ada tetangga yang minta bantuan sambil membantu Pak Karyo di sawah. Walau kehidupan keluarga ini sangat sederhana, Bu Karmini ingin Atun bisa sekolah tinggi agar tidak seperti dirinya.

Atun pun disekolahkan di sebuah SMP di kota yang tidak jauh dari rumahnya. Perkembangan Atun sejak masuk SMP sangat berbeda dengan ketika masih di sekolah dasar. Dia berpenampilan seperti orang kota dan orang kaya. Banyak sekali permintaannya kepada Ibunya. Berkali-kali Bu Karmini menasihati Atun agar hidup sederhana dan apa adanya. Namun Atun tak pernah menghiraukan Ibunya.

Suatu hari di sekolah, ada tugas kelompok. Setiap siswa bisa memilih kelompoknya masing-masing namun setiap kelompok anggotanya tidak lebih dari 5 orang. Tina teman sekampung Atun mengajak Atun bergabung dalam kelompoknya karena anggota kelompoknya baru 4 orang. Namun, Atun menolak ajakan Tina, dia merasa gengsi bergabung dengan teman sekampung. Dengan bangga, Atun minta bergabung ke kelompok Deva, yang anggotanya anak-anak orang kaya dan tinggal di kota kecuali Atun. Mereka merencanakan akan mengerjakan tugas di hari minggu di rumah Deva. Hari Minggu pun tiba, Atun bingung mondar-mandir dan gelisah memikirkan dengan apa dia datang ke rumah Deva yang rumahnya jauh di kota dan Atun tidak tahu alamatnya dengan jelas. Ketika dalam kebingungan itu, tiba-tiba Ibunya datang , mengejutkannya dan berkata " Bercerminlah Nak, kamu ini siapa agar kamu tidak salah langkah!". Mendengar perkataan Ibunya itu, akhirnya Atun pun sadar dan dia segera berlari ke rumah Tina yang tidak jauh dari rumahnya untuk bergabung ke kelompoknya. Dia berharap belum terlambat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ibu yang bijak, mengarahkan logika dan kebenaran kepada buah hatinya.

23 Jun
Balas

Sangat menginspirasi..mantul Bu

22 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Sukses selalu Ibu

22 Jun

Iya Ibubterima kasih.

22 Jun
Balas

Atun .Oh ...Atun...sadar dong!

22 Jun
Balas

Terima kasih Ibu

22 Jun

Mantul bu..slm literasi

22 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Salam literasi

22 Jun

Alhamdulillah si Atun sadar. Keren ceritanya

22 Jun
Balas

Terima kasih Ibu. Iya alhamdulillah. Anak sekarang kan banyak yang seperti itu Bu.

22 Jun

Bagus bu. Inspiratif. Salam

22 Jun
Balas

Terima kasih Ibu . Salam kembali

22 Jun

Terima kasih Ibu . Salam kembali

22 Jun

Kereen,Bu. Pembelajaran yg bagus

22 Jun
Balas



search

New Post