THE MAGIC OF SENDANG SUKINI
THE MAGIC OF SENDANG SUKINI
Akhir-akhir ini ada kehebohan baru di duku Maliyan Desa Amongrogo kecamatan Limpung Batang. Sekelompok orang yang menaruh minat terhadap makam-makam kuno menemukan satu situs makam yang diyakini sebagai makam waliulloh Syech Amongrogo. Keyakinan tentang kebenaran makam yang sudah lama dicari itu diperkuat oleh pendapat Mbah Hasyim Hadi seorang kyai dari Ambarawa yang membenarkan bahwa makam itu adalah makam syeh Amongrogo atau dikenal dengan Jayengresmi seperti yang diceritakan dalam serat Centhini.
Dalam serat Centhini dituturkan bahwa Sunan Giri dikalahkan oleh Sultan Agung. Ketiga putranya tercerai berai melarikan diri dan melalang buana mencari ilmu. Salah satu putra beliau adalah Jayengresmi. Setelah melalui fase keilmuan yang mumpuni beliau bergelar Syech Amongrogo.
Makam syech Amongrogo yang semula berada di ladang penduduk kemudian dibangun dengan bangunan yang cukup megah. Setiap malam Rabu dan Malam Jumat banyak berkumpul orang-orang dimakam tersebut untuk membaca tahlil dan ngalab berkah (mengharap berkah) dari Syech Amongrogo. Tidak jauh dari makam tersebut terdapat suatu sendang (mata air). Ada seorang warga desa yang selalu menggunakan air sendang tersebut untuk aktifitas mandi dan cuci. Orang tersebut bernama Sukini. Karena yang memakai sendang tersebut mbah Sukini maka sejak peresmian makam tersebut dinamakanlah sendang itu dengan nama sendang Sukini.
Entah siapa yang memulai ketika warga masyarakat melaksanakan ritual di makam tersebut mereka selalu membawa wadah air berupa botol, dirigen atau yang lain untuk membawa air sendang tersebut. Mereka yang berdagang air sendang sukini tersebut digunakan sebagai syarat agar dagangannya laris. Yang bertani digunakan syarat agar tanamannya subur dan mengahasilkan panen yang berlimpah.
Ada sesuatu yang menggelitik dalam benak saya. Ada apakah dengan keyakinan warga desa yang selama ini sangat patuh terhadap ajaran Islam yang jauh dari perbuatan syirik. Ada kelelahan dalam jiwa masyarakat terhadap beban hidup yang tidak tertampung dan terselesaikan dengan keyakinan agamanya. Ketika beban hidup semakin berat mereka lari mencari suplemen penambah keyakinan. Keyakinan agama mereka ternyata tak sanggup untuk membendung keinginan mencapai kesuksesan secara instan. Anehnya pembukaan situs makam tersebut didukung penuh oleh tokoh agama maupun pemerintahan Tokoh agama yang saya harapkan menjadi penyelamat malah hanyut bersama umatnya. Astaghfirullah…..jauhkan kami dari tindakan dan perbuatan kami yang menyekutukan-Mu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kearifan lokal. Informatif.