SETITIK HARAPAN SEJUTA IMPIAN
Masa itu, ah sungguh mendebarkan sekali. Kala itu pengumuman kelulusan akan diumumkan. Setelah waktu yang mendebarkan itu tiba, ucapan syukur tak henti-hentinya ku ucapkan bersama teman-teman seperjuanganku waktu itu. Kala tulisan "lulus" tertulis pada setiap lembar kertas yang dibagikan pada kami para pejuang kelulusan. Tak ayal lagi sorak kegirangan menggema di seluruh sudut sekolah, “Yeyyy kami lulus” begitulah kira-kira ucapan yang kami gemakan. Huh sungguh momen yang mengesankan dan tak akan bisa di ulang kembali.
Kemana selanjutnya aku setelah itu, sudah sejak setahun yang lalu aku pikirkan, bahwa aku memilih masuk di sekolah Madrasah Tsanawiyah. Jelas orangtuaku pada waktu itu, memintaku untuk mempertimbangkan kembali, mengingat jarak sekolah Tsanawiyah pada waktu itu jauh dari rumahku.
Sementara SMP Negeri letaknya hanya di atas rumahku, dan nilai untuk masuk ke SMP negeri pada waktu itu sangat mencukupi.
Namun entah mengapa aku begitu tertarik dengan Madrasah Tsanawiyah, dengan tekat dan terus meyakinkan orang tuaku, akhirnya aku masuk juga ke sekolah yang aku idamkan.
Maka mendaftarlah aku ke sekolah tersebut. Sambutan pertama yang kurasa di sekolah tersebut adalah kehangatan dari para guru, juga teman-teman, jujur belum pernah kudapatkan dari sekolahku dulu.
Tak sehari pun kubiarkan sehari saja absen kehadiranku ternoda, sangking senangnya aku di sekolah.
Bahagiaku mendapatkan guru-guru hebat, sehingga mengantarkan ku pada cita-citaku kini.
Ya, profesi yang kini ku geluti adalah cita-citaku sejak duduk di bangku Tsanawiyah dulu. Terinspirasi dari beberapa orang guru yang luar biasa pada masa ku sekolah waktu itu.
Beliau senantiasa memotivasi, memberi semangat, juga sebagai sumber energi positif, yang setiap harinya selalu kata-kata positif yang keluar dari mulut-mulut beliau.
Rindu sekali rasanya kembali lagi di masa itu.
Kini aku sudah sampai pada cita-citaku wahai guruku, perjuanganmu dulu kini juga ku rasa dan ku emban. Sebagaimana sakitnya dan susahnya dulu engkau mendidik dan mengajar kami, sedemikian itulah aku merasakannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar