Teko Unik
#Tantangan menulis hari ke 219 menuju G 365
Teko Unik
Oleh : Sulfiana Syaibun
Saat mengunjungi rumah murid dalam rangka home visit masih dalam rangkaian PAUD From Home, sembari meninjau tugas anak berupa tugas yang diberikan berkenaan dengan membantu ibunya di rumah menyusun dan merapikan pakaian sambil mengelompokkan jenis baju, ada yang milik ibunya ataupun milik nya sendiri maupun milik adiknya .
Sebelum pulang tuan rumah menyuguhkan teh hangat dengan teko yang unik sebagai wadahnya berukuran kecil berwarna keemasan dan agak ringan mirip dengan teko jaman dulu tapi beda warnanya .
Kalau untuk ukuran isinya kurang lebih bisa muat air 1 liter air, itu artinya bisa dibagi untuk 6 gelas kecil misalnya, untuk wedang jahe atau juga teh manis hangat, alhasil mata ini tertuju pada teko kecil yang unik tadi, bayangan jadi terlintas di masa lalu saat itu belum ada teko yang bersiul jika airnya mendidih seperti saat ini tapi ukurannya sekitar begitulah besarnya bahkan dulu adanya juga kendi yang terbuat dari tanah liat berukuran bermacam-macam ada yang besar juga yang kecil maupun yang sedang tergantung permintaan .
Yah kalau kita ingat -ingat lagi enak banget yah dimasa lalu itu serba alami ada teko dari tanah yang disebut kendi ada juga cangkir atau mangkok ynag berbahab batok kelapa pokoknya unik deh bahannyajuga gak membahayakan kesehatan lagi .
Wah gak terasa waktupun sudah semakin kencang jarum jam berputar itu tandanya aku harus kembali ke rumah karena hari sudah semakin senja, sengaja aku datang di sore hari karena ibu si anak bekerja dan baru pulang pada sore harinya. Agar bisa bersilaturahhim dengan ibunya yang akrab dengan panggilan ummi oleh anaknya, Ibunya termasuk Type pekerja keras, ia bekerja sejak masih belum berkeluarga hingga kini sudah memiliki dua orang buah hatinya, keduanya berjenis kelamin perempuan yang sangat disayangi dan cantik serta lucu-lucu ,membuat kita gemes saat memandangnya, semoga kedua anak ini menjadi anak sholehah yang akan mengangkat derajat orang tuanya karena imannya , ..
Akhirnya setelah berpamitan pulangpun aku meniggalkan rumahnya dan segera berlalu, sementara hari sudah hampir magrib saat aku sampai di rumah itu artinya kami di rumah bersiap untuk menunaikan sholat magrib, tampak suami bergegas berangkat ke Mesjid untuk berjamaah sementara aku dan puteriku sholat di rumah.
Pangklapinang Krabut city, Kamis 20 Agustus 2020 ( Tepat 1 Muharram 1442 H )
Tantangan menulis hari ke 219 menuju G 365
Penulis: Sulfiana Syaibun WA 0812 7192 9166
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, teko bisa bersiul yah Bund, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Alhamudlillah trims Bu Siti Ropiah selamat tahun baru semoga di tahun mendatang suasana lebih baik lagi Aamiin
Kehidupan orang masa lalu serba sederhana, praktis, ekonomis, beda sekali dengan sekarang, keren banget Bu, sukses selalu untuk Ibu
Alhamdulillah trims Pak Sunindio Bltg
Tulisan yang sungguh kereeeen. Selamat tahun baru yunda
Alhamdulillah kito lah sampai ke tahun baru yo semoga akan lebih baik lagi dek
semoga kebahagiaan selalu menyertai keluarga, aamiin
Aamiin trims Pak SISWANDI,MM
Aamiin trims Pak SISWANDI,MM