Tips Aman Memilih Tempat Makanan
Plastik adalah benda yang sudah tidak asing, bahkan sangat popular saat ini karena mudah dan praktis penggunaanya. Sekaligus banyak pula dampak penggunaanya terhadap kesehatan dan lingkungan. Plastik pertama kali ditemukan pertama kali tanggal 14 november 1863 oleh seorang warga Amerika berkebanhgsaan Belgia yang bernama Leo Hendrik Baekelend, seorang ahli kimia. Plastik yang ditemukannya adalah jenis plastic yang tahan panas.
Dampak plastic terhadap kesehatan tentunya berhubungan dengan berbagai peralatan makan dan minum yang terbuat dari plastic. Misalnya mangkok, gelas, sendok, kertas minyak, centong, tempat nasi, pembungkus makanan, botol, dan sebagainya. Semua alat tersebut tersedia di dapur kita, rumah makan dan warung penjual makanan di sepanjang jalan. Apabila membeli bakso, soto bahkan semua makanan yang berkuah hampir pasti semua di bungkus plastic, atau kertas minyak yang pelapis luarnya menggunakan plastic.
Mayoritas bahan plastic PET ( polyethylene terephthalate) biasa disebut dengan bahan botol kemasan 30%. Yang direkomendasikan sekali pakai. Bila dipakai untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Titik lelehnya 85 derajat celcius. Di dalam membuat PET menggunakan bahan yang disebut antimony trioksida, berbahaya untuk pekerja yang bekerja yang berhubungan dengan daur ulangnya. Terkontaminasi bahan ini bisa berakibat iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi para wanita apabila memiliki anak perkembangan akan lambat sampai umur 12 tahun.
PVC (Polyvinyl Chlorida) adalah bahan plastic yang lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak dll. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi terhadap makanan yang dikemas, stabil terhadap suhu tinggi. Carilah kode angka 5 bila membeli p[astik untuk kemasan dan menyimpan makanan dan minuman. Titik lelehnya 165 derajat celcius. Sehingga lebih aman untuk bekal makan dan minum yang anda bawa.
Apabila palstki sudah di pakai dan membuangnya sembarangan, Sampah plastik akan berpengaruh pada kesehatan bila tertimbun tanah dan air. Disamping merusak kesuburan tanah pecahan limbah plastic yang masuk pada sumber air akan mmpengaruhi kesehatan jika airnya di konsumsi. Bahan kimia yang keluar dari plastic ditemukan dalam darah dan jaringan tubuh hampir di seluruh manusia hidup di dunia. Adapun manusia yang terpapar oleh plastic beresiko lebih besar mengalami kanker, cacat lahir, gangguan imunitas, dan penyakit berbahaya lainnya
Sudah saatnya lebih bijak menjaga kesehatan dengan teliti dan mengurangi penggunaan alat makan dan minum yang terbuat dari plastic, salam sehat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar