Sulastri Lastone Peot

Lahir di Kota Pati, Jawa Tengah. Ia bangga sebagai alumnus SMEA Negeri Pati jurusan Ketatausahaan yang telah mendidiknya untuk mampu mengetik cepat 10 jari. Pro...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akhir Kisah Jempol Manis dari Mas Hari
Sumber gambar; Dokumen pribadi

Akhir Kisah Jempol Manis dari Mas Hari

Puluhan tahun yang lalu, saya bersamanya dalam satu naungan di IKIP Semarang pada fakultas Bahasa dan Seni jurusan Seni Tari. Hingga kami pun lulus dan berpisah. Sejak saat itu, tak ada kabar berita apapun darinya. Saya pun tidak pernah bersemuka.

Tahun 2020, saya mulai mengenal Facebook gegara tantangan menulis di blog Gurusiana MediaGuru Indonesia. Di Facebook itulah, saya bersemuka di dunia maya dengannya. Ia adalah Mas Hari Setijoadi.

Sejak bertemu di Facebook, kami saling bertegur sapa dan saling mengulas cerita saat masih kuliah. Kami pun tertawa dalam dunia maya.

Satu hal yang membuat saya sangat bahagia dan bangga adalah ketika saya menulis dan mengirimkan artikel gurusiana di Facebook pribadi dan Facebook grup MediaGuru Indonesia. Sejak bersua di dunia maya, setiap saya share tulisan, bisa dipastikan Mas Hari mengirimkan jempol manisnya buat tulisan saya. Dan bisa dipastikan, jempol manis Mas Hari yang hadir kali pertama, baik jempol manis di Facebook pribadi maupun Facebook MediaGuru Indonesia. Keren, kan, persahabatan kami meskipun puluhan tahun tidak pernah bertemu.

Di tengah kesibukan, setiap hari saya tetap belajar menulis dan selalu menulis. Namun, ada sesuatu yang mengganjal hati saya. Kenapa beberapa bulan terakhir menulis dan saya share di Facebook, Mas Hari tak pernah lagi menunjukkan jempol manisnya lagi? Hampir lebih dari tiga bulan. Berhubung sibuk, saya pun melupakan dan tak memikirkannya lagi.

Setelah kesibukan saya mulai berkurang, saya pun kembali ingat dengan Mas Hari. Sore hari sambil menikmati kopi susu, saya membuka halaman Facebook milik Mas Hari.

Ada tag dari sahabat Mas Hari tentang lukisan seseorang. Saya pun membalas dengan menulis, [Apa kabar Mas Hari. Lama gak nongol nih. Mana jempol untukku. Kangen nih aku].

Kemungkinan, tulisan saya tidak langsung terbaca oleh Mas Hari. Lalu, saya scroll ke atas mencari berita di bawahnya. Betapa terkejutnya ketika saya membaca tulisan Innalillahi wa innailaihi raji'un yang ditujukan kepada Mas Hari Setijoadi, pada Februari 2022.

Seketika, tubuh saya terasa lemas. Air mata saya pun menetes. Ah, mungkin saya salah baca. Saya scroll lagi. Berita tetap sama, berita duka.

Akhirnya, baru saya menyadari jikalau Mas Hari telah pergi menghadap Illahi. Kini, jempol manis dari Mas Hari hanya tinggal kenangan.

Saya hanya mampu berdoa, semoga almarhum Mas Hari Setijoadi husnul khatimah. Semoga Allah mengampuni segala dosa dan menerima semua amal ibadah kebaikan Mas Hari Setijoadi. Aamiin yaa rabbal alamiin.

Kab. Semarang, 25 Juni 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin YRA. Ya Allah, kaget ya, Bun. Smg beliau bahagia di alamnya

27 Jun
Balas

Aamiin ya robbilallamin. Al-Fatihah. Salam sehat dan sukses selalu Bunda Sulastri Lastone. Semangat pantang kendur maju terus pantang mundur ya bunda.

27 Jun
Balas

Amin. Terkadang kita lupa, ketika teman lama ga nongol di grup sosmed. Semoga tempat terindah untuknya. salam sukses, Bunda Lastri.

27 Jun
Balas



search

New Post