Sularno

Part 2 " Kisahku Menjadi PNS "...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kisahku Menjadi PNS

Part 1

Pada bulan Mei tahun 1987, tahun dan bulan itu saya telah menyelesaikan tingkat pendidikan Diploma II, yang artinya saya telah manyandang gelar Sarjana Muda pada Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa di kota Surakarta. Walau kadang saya menyadari bahwa beaya yang ditimbulkan selama ini sangatlah merepotkan orang tuaku, bapakku seorang petani tadah hujan dan ibu aeorang bakulan ayam, tapi itu sudah jadi cita cita bapakku "semua anakku harus memiliki kehidupan yang lebih baik dari pada bapak, dan keinginanya saya bisa menjadi seorang pegawai negeri seperti kakakku yang sedang tugas di propi si Timor Timur, kami 6 bersaudara . Setelah mendapatkan ijazah Sarjana Muda timbul delima satu sisi saya gembira telah menyelesaikan pendidikan tingkat atas disisi yang lain saya harus segera bekerja untuk mewujudkan cita cita bapakku. Walau pendindidikan seorang anak itu adalah kewajiban dan tugas orangtuanya.

Pernah saya mengikuti rekrutmen calon pegawai negeri di lingkungan propinsi jawa tengah tahun 1988 akan tetapi hasilnya tidak lolos, setelah itu saya membuat lamaran ke pabrik pabrik ada 4 lamaran yang saya masukkan ke pabrik di sekitar kota saya. Belum tau hasil lamaran yang aku masukkan tiba tiba kakakku bersama keluarganya yang di Timor Timur pulang, begitu bahagianya keluargaku karena sudah 6 tahun kakaku tidak pulang, 4 hari sudah kakakku dirumah,. Sore itu aku dipanggil kakaku dan bapakku, "larno, sini " panggil kakakku. "iya Mas, ada apa ?" jawabku. " begini lar, saya sudah berembuk dengan bapak rencananya kamu akan saya ajak ke Timor Timur untuk mencari pekerjaan, kebetulan saya dengar informasi di Dili akan dibuka SDLB baru dan tenaga pengajarnya belum ada, " jelas kakaku ( kakaku di Timor Timur adalah kepala sekolah SMP Negeri di salah satu kabupaten di Timor Timur.

"Siap mas, kalau bapak sudah menyetujuinya".jawabku yang dalam hatiku sangat gembira. Rencana berangkat ke Timor Timur 4 hari lagi. Hari yang ku tunggu telah tiba hari itu hari kamis, tgl 16 Juli 1988, saya dan keluarga kakakku berangakat ke Timor Timur naik pesawat Hercules dari Bandara Angkatan Udara Madiun, saat itu jam menunjukkan pukul 08.45 Wib, Bismillah saya berangkat, didalam hati berniat untuk mencari kehidupan yang lebih baik,syukur jadi seorang Pegawai Negeri seperti yang dicita citakan bapakku, pesawat yang saya tumpangi transit ke Denpasar, NTT, trs mwndarat di Bandara Dili. Pesawat turun tepat pukul 15.45 Wita, ketika itu kondisi keamanan Timor Timur sangat rawan, artinya setiap pendatang yang baru masuk harus melalui pemeriksaan pasukan.

Harus melalui pemeriksaan pasukan tentara khusus, pun saya tidak lepas dari hal serupa , tapi Alhamdulillah saya bisa lolos karena sebelum berangkat ke Timor Timur sudah memiliki KTP Tim Tim, itu karena bantuan dari teman kakakku yang mencarikan. Pemeriksaan sampai pukul 16.50 Wita , karena sudah petang maka perjalanan tidak bisa dilanjutkan ke rumah kakakku, maka waktu itu bermalam di teman kakakku Pak Imam namanya, beliau adalah seorang perwira tentara di Bataliyon 744, kami tinggal di rumah beliau Asrama Tentara Comoro Dili Timor Timur. Pagi itu pukul 08.15 Wita kami siap siap untuk melanjutkan perjalanan ke Kovalima rumah kakakku tinggal, perjalanan sekitar satu hari, kami tiba di Kovalima pukul 15.55 Wita lagi lagi saya mengucap Alhamdulillah karena perjalanan saya selalu dalamlindunganNya.

3 hari sudah aku tinggal di rumah kakakku, sore itu aq dan kakakku lihat televisi , waktu itu di Timor Timur chanelnya hanya TVRI , sambil liat TV kakakku bilang " Le... besok kita Dili untuk memasukkan lamaranmu, mudah2an lancar". Kata kakakku. " siap mas, semua sudah saya siapkan dari jawa kemarin". jawabku.

Hari itu hari Senin , tanggal 19 Juli 1988 saya dan kakakku pergi ke Dilli, perjalanan dari Kovalima ke Dili sekitar 8 jam dengan memggunakan sepeda motor, sekitar jam 13.25 Wita kami tiba di Dili langsung ke Kantor Gubernuran di bagian Kepegawaian , waktu itu ketemu sama pak Agung beliau orang Bali. Lamaran sudah saya masukkan ke beliau , kemudian pak Agung bilang tunggu sampai 1 minggu sudah keluar SK kolektif. Setelah urusan di Kantor Gubernur Timor Timur sudah selesai kami langsung cabut kembali ke Kovalima, namun nasib tidak bisa diprediksi ditengah perjalanan motor kami terjungkal ditikungan tajam dan menurun. " lar.....pie ". tanya kakakku agak kawatir. "Aduh mas, kakiku sakit tidak bisa digerakan," jawabku. (saya terjatuh dan terpelesat hingga 5 meter dan saya tertindih motornya kakak) betul ternyata kaki saya terkilir kemudian kami mencari Puskesmas terdekat, karena sudah sore puskesmas di sekitar sudah pada tutup. Dan akhirnya sambil ku urut urut sendiri kakiku lambat laun sembuh sehingga kami bisa melanjutkan perjalanan pulang ke rumah kakakku. Kami tiba di rumah kakakku jam 19.45 Wita. Langsung istirahat.

Benar kat Pak Agung, beliau adalah kepala bagian kepegawaian kantor Gubernuran Timor Timur .setelah menunggu satu minggu saya dapat telegram dari beliau bahwa SK kolektif saya sudah keluar, nama saya tertulis dilembaran SK kolekrif itu dan NIP saya 131353359, betapa bahagianya aku , saya benar benar jadi pegawai negeri Alhamdulillah....
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post