Petuah Jenderal Soedirman-1 Tantangan gurusiana 36
Petuah Jenderal Soedirman-1
Berbicara tentang Panglima Besar Jenderal Soedirman sangat menarik untuk dianalisis sifat dan karakternya sebagai pemimpin yang berhati mulai tanpa pamrih. Pendidikan yang dijalaninya telah membentuk karakter yang kuat sebagai pejuang sejati. Melalui pendidikan HIS, MULO, organisasi kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah dan anggota tentara PETA (Pembela Tanah Air) telah digembeng jiwa disiplin, mandiri, pantang menyerah dan rela berkorban.
Selain itu juga beliau pernah menjadi guru HIS Muhammadiyah dan kepala sekolah sehingga nilai-nilai religus telah menyatu dalam dirinya. Perhatiannya terhadap masalah sosial menjadikannya beliau diangkat menjadi anggota Syu Sangikai (Dewan Perwakilan Rakyat) daerah Banyumas. Ada peristiwa yang sangat menyentuh dalam hati ketika Bung Karno tahun 1949 menyarankan kepada Jenderal Soedirman “ Dinda sedang sakit beristirahatkan di istana” tawaran untuk tinggal di istana negara Yogyakarta. Tetapi beliau menjawab tempat yang paling baik dan indah untukku ketika berada di tengah-tengah prajurit. Sehingga dalam keadaan sakit sekalipun gelora semangat untuk memimpin perlawanan terhadap Belanda tidak pernah pudar. Beliau tidak takut mati karena meyakini bahwa mati membela negara merupakan mati yang terhormat.
Kata-kata yang beliau lontarkan di tengah berkecamuknya perang yang sangat inspiratif adalah “ "Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi." Kalimat tersebut memberikan motivasi kepada para prajurit untuk tidak takut mati. Jika harus gugur di medan tempur pasti pejuang yang lainnya akan menuntut bela demi cita-cita luhur untuk meraih kemerdekaan lepas dari belenggu penjajahan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tak terasa "mbrebes mili" membaca ulasan ini. terlebih ketika samapai pada kalimat "Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi." Sungguh nyesek dan berasa banget. Sukses selalu Pak Sukadi.
Terima kasih pak Isnaini telah memberikan apresiasinya. Semangat berkarya salam literasi