Konvergensi

Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar memperoleh keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Karena itu aliran tabularasa bahwa anak diibaratkan sebagai selembar kertas putih yang masing kosong ditentang oleh beliau. Kertas putih yang kosong dapat ditulis dan dilukis seperti apapun tergantung pada pendidik. Sehingga dalam aliran tersebut yang menentukan keberhasilan anak adalah pendidiknya.

Teori tabularasa tersebut tidak memperhatikan bahwa setiap anak sudah mempunyai kodrat sejak lahir yang berupa potensi atau talenta. Kodrat alam tersebut dapat berkembang secara maksimal apabila memperoleh tuntunan yang benar. Tugas pendidik adalah menebalkan kodrat yang masih samar-samar. Keberhasilan dan kebahagian berada di tangan anak. Pendidik berfungsi sebagai pamong. Maksudnya ngemong seperti anak kecil kita ngemong jika ada yang tidak sesuai kita arahkan agar lakunya sesuai dengan kodratnya. Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak tidak lain segala kekuatan yang ada pada hidup batin dan lahir anak itu sendiri.

Menurut Ilmu Pendidikan terdapat hubungan antara kodrat alam dan kodrat zaman. Bahwa keberhasilan peserta didik dapat dipengaruhi oleh potensi dasar atau talenta yang ada pada dirinya dan pengaruh lingkungan yang mendukungnya. Hal ini sering distilahkan sebagai konvergensi.