1.1.a.10 Aksi Nyata ( Modul 1.1 ) Tantangan Gurusiana 39
1.1.a.10 Aksi Nyata ( Modul 1.1 )
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang dimiliki oleh anak baik kodrat alam maupun kodrat zaman agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu tugas utama guru menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat memperbaiki lakunya bukan dasarnya dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Peran guru sebagai pamong yang ngemong anak sehingga anak dapat menemukan jalan hidupnya. Namun dalam ngemong guru dapat meluruskan apabila ada hambatan dan rintangan yang mengganggu keselamatan anak yang tidak dapat diselesaikan sendiri. Sehingga anak dapat mandiri tidak bergantung dari orang lain.
Mewujudkan kehidupan anak yang mandiri tidak lepas dari konsep merdeka belajar. Konsep tersebut tidak lepas dari kemerdekaan dan kemandirian. Dimana peserta didik diberikan kebebasan untuk mencari cara yang terbaik untuk menemukan cara belajarnya nyang lebih mudah, cepat dipahami dan mudah diaplikasikan.
Sejalan dengan kebijakan merdeka belajar sebetulnya tidak berbeda jauh dengan ide-ide besar dari Ki Hajar Dewantara yang telah menerapkan merdeka belajar. Selain itu beberapa pemikiran besar yang patut diterapkan serta tidak usang terhadap kemajuan zaman yaitu filosofi tentang tentang, belajar dan bermain, budi pekerti, Trikon yaitu konsentris, konvergen, kontinuitas, dan sistem among “Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani”.
Nilai-nilai filosofis tersebut sangat relevan diterapkan baik dalam pembelajaran di kelas maupun menciptakan budaya sekolah agar tercipta ekosistem pendidikan yang beradab yang berpihak pada kepentingan peserta didik atau menghamba pada anak.
B. Deskripsi Nyata yang dilakukan
Untuk menyajikan pembelajaran yang menarik guru harus melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi tidak harus membentuk atau menemukan sesuatu yang baru, namun bisa juga model lama yang telah dikombinasikan atau dimodifikasi dengan hal yang baru sehingga sehingga pembelajaran yang disajikan berbeda dari sebelumnya.
Pembelajaran yang selama ini banyak menempatkan guru sebagai titik pusat (teacher centered) diubah menjadi siswa sebagai titik utama dalam melakukan pembelajaran (student centered). Oleh karena itu guru dituntun dapat merancang dan menyajikan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan kolaboratif.
Deskripsi nyata yang dapat saya lakukan dengan untuk menyajikan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan adalah sebagai berikut:
1) Memanfaatkan aplikasi teknologi agar pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik. Aplikasi yang akan saya gunakan yaitu schoology yang dikombinasikan dengan microsof 365 dengan aplikasi sway, pptdan video
2) Melakukan simulasi materi sebagaimana kondisi yang sebenarnya dalam mengajarkan sistem demokrasi dan peran lembaga hukum.
Sedangkan di tingkat sekolah dapat berkolaborasi dengan program sekolah maupun organisasi kesiswaan seperti OSIS, Pramuka, PMR, Ekstra Kerohanian, Kesenian dan Olah raga. Agar peserta didik mempunyai kepekaan sosial maka melalui OSIS sekbid budi pekerti luhur dan akhlaq mulia melakukan kegiatan sosial. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menciptakan merdeka belajar dan kemandirian dapat dilakukan seperti:
1) Bakti Sosial
2) Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
3) Pemberdayaan literasi melalui pelatihan menulis buku dan bedah buku
C. Hasil aksi Nyata
Rencana aksi nyata yang telah disusun dimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dapat membuahkan hasil yang berguna untuk peserta didik, guru maupun warga sekolah. Hasil aksi nyata yang dapat saya lakukan dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Pembuatan materi pembelajaran dengan aplikasi microsoft 365 dalam bentuk sway, ppt, bandicam dan quiseer.
2. Melakukan simulasi pembelajaran pada materi sistem demokrasi dan peran lembaga hukum.
3. Melakukan Bakti Sosial
4. Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
5. Pemberdayaan literasi melalui pelatihan menulis buku dan bedah buku
D. Pembelajaran yang Didapat Dari Pelaksanaan ( Kegagalan Maupun Keberhasilan )
Pembelajaran yang didapat dengan menerapkan rencana aksi bahwa pembelajaran semakin menarik sehingga peserta didik banyak yang terlibat aktif. Hal ini dilihat dari tingkat kehadrian yang tinggi dibandingkan dengan belum memanfaatkan teknologi IT.
Peserta didik dapat memahami pembelajaran dengan mudah sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga pembelajaran bermakna.
Sedangkan rencana aksi yang terkait dengan kegiatan yang harus berkolaborasi dengan OSIS dapat membentuk karakter peserta didik. Terutama dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Karakter yang hendak ditanamkan melalui kegiatan kesiswaan yaitu keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME dan akhlak mulia, bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong dan berkebhinekaan global.
E. Rencana Perbaikan di Masa Mendatang
Setelah melakukan refleksi maka pembelajaran ke depan lebih memusatkan aktivitas pembelajaran pada peserta didik. Melalui merdeka belajar. Kegiatan literasi digalakkan dan bedah buku tingkatkan agar budaya literasi terinternalisasi dalam diri peserta didik. Karena sumber ilmu dapat diperoleh melalui literasi. Literasi tidak hanya pustaka tetapi sekarang dapat dilakukan melalui literasi media dan literasi digital.
Kegiatan penanaman nilai-nilai karakter dalam mewujudkan profil pelajaran Pancasila diefektifkan dengan berkolaborasi dengan OSIS dan kegiatan kesiswaan agar peserta didik dapat mengembangkan segala kodrat yang ada pada dirinya.
F. Dokumentasi Aksi Nyata
Gambar 1
Pembelajaran menggunakan aplikasi schoology dengan memasukkan link sway
Gambar 2
Hasil Belajar Siswa menggunakan aplikasi Schoology dengan kombinasi link sway
Gambar 3
Pembelajaran menggunakan aplikasi schoology dengan memasukkan link sway dan video
Gambar 4
Pembelajaran menggunakan aplikasi schoology dengan memasukkan link sway dan video
Gambar 5
Hasil jawaban siswa dalam schoology
Gambar 6
Baksos OSIS Pemberian sembakau
Gambar 7
Baksos Pemberian Tanaman Buah
Gambar 8
Louching Buku
Gambar 9
Buku yang diluncurkan
Gambar 10
Buku yang diluncurkan
Gambar 11
Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
Gambar 12
Pembiasaan 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan sangat jelas, Pak Sukadi. Semoga sukses menjalani diklat. Salam sehat selalu.
Terima kasih pak amiin YRA. Salam sehat, salam literasi pak Isak Isnain
Ulasan ang sangat keren pak Sukadi semoga semakin sukses selalu alam sehaat salam literasi
Alahamdulillah terima kasih pak Supriyanto salam literasi.. semangat berkarya