suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Pandang Sebelah Mata
Tantangan Gurusiana, Merdeka Belajar, Kolaborasi, Suhud Rois

Jangan Pandang Sebelah Mata

Ada seorang profesor yang terkenal sangat pandai. Dia menguasai banyak bidang ilmu.

Suatu hari profesor ini berlibur di sebuah kapal pesiar bersama istrinya. Sebuah liburan yang pertama kali dia lakukan. Sebelumnya dia tidak pernah liburan karena tidakpunya waktu. Waktunya habis untuk memberikan ceramah dikampusnya. Jadi dia begitu gembira akhirnya bisa berlibur setelah pensiun.

Ketika sedang memasukkan barang bawaan ke dalam kamar di kapal pesiar, profesor itu bertanya kepada pelayan kamar, “Apakah kamu pernah belajar psikologi?”

Pelayan kamar mengatakan bahwa ia belum pernah belajar psikologi.

“Apa? Kamu bertugas melayani orang‐orang. Kamu harus tahu bagaimana manusia bersikap daan berpikir. Heuh! Bukan apa‐apa, tapi kalau kamu tidak pernahbelajar psikologi berarti kamu telah menyia‐nyiakan setangah perjalanan hidupmu,” kata profesor.

Pelayan kamar pergi dengan sakit di hatinya.

Di atas dek, profesor melihat seorang kelasi yang sedang membersihkan tiang kapal dengan gembira.

“Wah, asyik sekali, ya,” sapa profesor.

“Iya, Pak. Saya menikmati pekerjaan saya ini,” jawab kelasi.

“Bagus itu. Tapi pernahkah kamu belajar filsafat?”

“Filsafat? Belum pernah, Pak,” jawab kelasi, “Lagian buat apa saya belajar... Apa tadi? E.., filsafat. Saya sudah cukup puas dengan apa yang saya kerjakan sekarang. Saya bisa keliling dunia dengan gratis.”

“Tahukah kamu?” sahut profesor, “kalau belajar filsafat, kamu akan lebih paham tentang kehidupan. Kamu akan lebih paham kenapa kapal ini harus selalu dibersihkan. Kamu akan bisa berbicara seperti halnya orang‐orang yang berpendidikan. Sayang sekali, kamu sudah menyia‐nyiakan separuh hidupmu kalau tidak belajar filsafat.”

Profesor meninggalkan kelasi yang terlukai hatinya.

Beberapa hari kemudian profesor bertemu dengan kelasi yang lainnya. Kelasi itu sedang memancing. Banyak ikan yang dia dapat.

“Hebat!” puji professor sambil mendekati kelasi itu.

“Terima kasih, Pak. Biasa saja, kok. Saya sudah biasa mancing, jadi tahu triknya,” jawab kelasi.

“Apakah kamu pernah belajar antropologi?” tanya profesor.

Kelasi itu menjawab tidak. Profesor langsung menceramahinya. “Kalau kamu belajar tentang suku‐suku di pulau‐pulau yang kamu kunjungi, pengalaman kamu bertambah seru. Kamu akan memahami budaya, upacara keagamaan, dan hal‐ hal asyik lainnya. Kalau tidak belajar antropologi, berarti kamu sudah menyia‐nyiakan setengah kehidupanmu.”

Dengan cepat, berita tentang profesor yang mengesalkan tersebar. Para awak kapal enggan berjumpa dengannya. Takut diceramahi.

Suatu malam, terjadi badai. Kapal itu oleng, terombang‐ambing ombak. Para kelasi sibuk mengatur para penumpang untuk meninggalkan kapal.

Profesor berjalan bersama istrinya di kegelapan. Salah satu kelasi melihat profesor itu.

“Profesor, apakah Anda belajar berenang?” tanya kelasi itu.

“Tidak. Aku tidak bisa berenang,” jawab profesor ketakutan.

“Sayang sekali,” kata kelasi itu, “Profesor sudah menyia‐nyiakan seluruh hidup Profesor.”

---

Merasa menjadi guru hebat, sudah belajar banyak hal dan menguasai banyak kompetensi sesungguhnya bukan sebuah tindakan yang bermanfaat. Apalagi sampai menyepelekan guru lain.

Setiap guru, punya keunggulan sendiri-sendiri. Tidak perlu menunjukkan kehebatan kita kepada yang lain. Jadi siapa pun sebagai guru tempat kita belajar.

Sekali kita merasa guru yang hebat, saat itu juga kita sedang menuju jalan keterpurukan. Buah yang sudah masak tanda sebentar lagi ia akan busuk.

Pandanglah guru yang lain sebagai mitra berkolaborasi. Bukan kompetitor yang harus dikalahkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren luar biasa bahasa motivasinya hebat Pak Suhud Rois,

20 Oct
Balas

Terima kasih

20 Oct

Sepakat. Mantap dan keren. Cerita yang menarik, mencerahkan, dan inspirarif. Semangat dan salam literasi tiada akhir

19 Oct
Balas

Terima kasih, Pak.

19 Oct

Terima kasih, Pak.

19 Oct

luarrr biasa....pak suhud, terimakasih membginya dgn kami....salam literasi

20 Oct
Balas

Terima kssih

20 Oct

Sekali kita merasa guru yang hebat, saat itu juga kita sedang menuju jalan keterpurukan. Buah yang sudah masak tanda sebentar lagi ia akan busuk.Kalimat yang luar biasa. Mantap

20 Oct
Balas

Terima kasih

20 Oct

Mantap...buat pelajaran hidup...

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Betul banget sy se 7 bwngt jgn merendahkan guru yg lain apa lg sampai melukai hatinya Hasil karya tulisan pak Suhud kereeeen banget mantul banget sukses ya . Selamat ....

19 Oct
Balas

Terima kasih....

19 Oct

Luar biasa, keren

19 Oct
Balas

Terima kasih.

19 Oct

Mantap sekali ceritanya Pak. Saya salut.

19 Oct
Balas

Terima kasih, Bu

19 Oct

Tulisannya pak Suhud memang selalu menginspirasi...terimakasih Pak

20 Oct
Balas

Hatur nuhun

20 Oct

keren pak

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Mantap Pak....Terima kasih sudah berbagi

19 Oct
Balas

Terima kasih,Bu

19 Oct

Salut dg banyak kisah yg bapak tuliskan, sangat bermanfaat dan terinspirasi

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Masyaallah terima kasih sudah diingatkan

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Luarrrr biasa mas.

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Sepakat dgn kalimat ini "Pandanglah guru yang lain sebagai mitra berkolaborasi. Bukan kompetitor yang harus dikalahkan."Sejatinya kita bisa menjadikan siapa saja sebagai guru kita. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari mereka...

19 Oct
Balas

Siap

19 Oct

Wow keren Pak

19 Oct
Balas

Terima kasih Pak

19 Oct

Terima kasih ulasannya,pak. Kereen banget, mengingatkan kita untuk selalu rendah hati. Salam sukses,pak

19 Oct
Balas

Terima kasih

19 Oct

Wah keren terima kasih

19 Oct
Balas

Luar biasa.

19 Oct

Super sekali. Refleksi yang sangat dalam. Sukses Pak, selalu menginspirasi

19 Oct
Balas

Terima kasih, Bu.

19 Oct

Mantap pak ulasan yang keren, sukses selalu. Salam literasi

19 Oct
Balas

Terima kasih. Salam

19 Oct

Super... Luar biasa mengingatkan dan sangat bermanafaat... Terima kasih ilmunya... ijin follow.... Salam sukses, salam literasi...

19 Oct
Balas

Terima kasih, Bu.

19 Oct

Keren

20 Oct
Balas

Terima kasih...

20 Oct

Mantap Pak Suhud...ulasannya mendalam banget

20 Oct
Balas

Terima kasih

20 Oct

Keren sekali, Pak tulisannya. Banyak hikmah didapat

20 Oct
Balas

Terima kasih, Bu.

20 Oct

Terima kasih, Bu.

20 Oct



search

New Post