Berhenti Sejenak
Manusia memang serba tidak tahu. Itu sebabnya diwajibkan belajar. Bahkan, kewajiban itu berlaku seumur hidup. Serba tidak tahu pula yang manusia dianjurkan untuk berusaha (ikhtiar), meski pada dasarnya tidak bisa memilih sesuai dengan keinginan. Manusia wajib bermimpi. Mimpi tersebut bisa dikatakan sebuah harapan (doa). Ya, harapan, sebab pada titik terakhir manusia tidak kuasa menentukan. Hanya bisa menerima apa yang diberikan padanya.
Harapan yang kita usahakan belum tentu adalah yang terbaik, walau menurut kita adalah hal yang baik. Kita baru mengetahui sesuatu itu baik atau tidak setelah terjadi. Namun sayangnya, kita sering bergerak begitu cepat, sehingga tanda-tanda peringatan yang memberitahu bahwa kita sudah menyimpang tak terlihat. Kita tidak tahu harus kembali ke jalan yang sudah kita bentangkan.
Artinya apa? Kita tidak bisa terus melaju. Kita butuh waktu untuk diam sejenak.
Ketika sedang melesat dengan kesibukan mengajar, kita butuh rehat. Lebih dari melepas penat, kita perlu waktu merenung.
Berapa lama? Sebanyak waktu yang cukup bagi kita untuk melihat diri sendiri: “Apa yang terbaik dari diriku?”
Efeknya adalah kita akan mampu melihat, mengenali, dan mempunyai keyakinan bahwa diri ini hebat. Bukan untuk sombong, karena bukan untuk dipamerkan ke orang lain. Cukup untuk diri sendiri. Keyakinan seperti menjadi pupuk bagi tumbuhnya percaya diri. Ini tentu saja sangat penting bagi seorang guru.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Terima kasih
Masuk akal sekali ulasannya pak...kita harus mampu menghebatkan diri sendiri agar tumbuh percaya diri....Kalimat bapak ini akan tersimpan di memori otak saya. Salam literasi pak.
Salam