suhud rois

Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Kampus Guru Cikal ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berburu ke Padang Datar

Berguru Kepalang Ajar, Bagai Bunga Kembang Tak Jadi

Banyak yang bersekolah, tetapi tidak belajar. Apalagi ketika belajar dimaknai dengan menjawab pertanyaan (soal latihan atau ujian), belajar disalahartikan sebagai persiapan ujian atau ulangan.

Ini tantangan yang sampai saat ini masih dirasakan guru. Celakanya, masih ada guru yang mengondisikan hal demikian. Maksudnya, beberapa guru masih terjebak dalam paradigma bahwa belajar adalah memberikan jawaban atas soal-soal yang dia berikan. Dengan demikian, ulangan dan ujian menjadi sesuatu yang “sakral”.

Ya, memang begitulah adanya.

Efeknya tentu saja begitu serius. Tujuan belajar tereduksi, bahkan tidak tercapai. Peningkatan kompetensi, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, serta perubahan karakter tersisihkan oleh keterampilan menjawab soal latihan, ulangan, maupun ujian.

Akhirnya: berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.

Belajar setengah-setengah yang tidak mendatangkan manfaat. Mubazir.

Kini, bukan saatnya menunggu. Kita tidak boleh membiarkan hal seperti ini terus terjadi. Bila tidak, learning loss akan benar-benar terjadi.

Salah satu hal yang kurang mendapat perhatian, bahkan mungkin tidak dianggap penting sehingga layak dilupakan, adalah pemberian umpan balik. Padahal, umpan balik dapat mendorong motivasi atau keterlibatan murid, memberi informasi tentang strategi alternatif untuk memahami materi, mengecek capaian tujuan pembelajaran, dan menstimulasi murid untuk meningkatkan kualitas belajar mereka.

Yang penting, bukan seberapa banyak umpan balik diberikan, tetapi bagaimana umpan balik itu dapat diterima, diproses, dan diterapkan. Murid perlu mendapat kesempatan melakukan aktivitas berdasarkan umpan balik yang diberikan. Ini akan membuat mereka merasakan manfaat dari umpan balik tersebut.

Jangan sampai murid hanya menerima kembali tugas mereka, melihat nilainya, dan membuangnya; mengabaikan umpan balik yang kita tulis.

Tentu saja butuh strategi agar umpan balik yang kita berikan efektif. Apa sajakah itu?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post