
MARAJUT MIMPI BERALIH GENERASI
Tahun 2021 merupakan tahun pergantian generasi. Banyak Ulama-ulama berilmu dipanggil oleh Alloh Swt untuk Kembali ke HaribaanNya. Aku merasa sangat terpukul dan kehilangan. Tiga orang yang sangat berarti dalam hidupku, pada tanggal 18 September 2020 Ibuku, seorang yang sangat berarti, mengasuh, melindungi menyayangi memberikan seluruh jiwa raganya kepadaku meninggalkan kami semua untuk menempuh kehidupan selanjutnya. Dua bulan beikutnya tanggal 17 November 2020, Suamiku, orang yang sangat aku cintai, mendampingiku saat suka dan duka selama mengarungi bahtera keluaraga, meninggalkan kami. Beliau pergi dengan penuh ketenangan dan kedamaian, pergi dengan nama yang harum di tengah kerabat, saudara, kawan, masyarakat dan ribuan murid beliau. Saat itu, orang-orang datang melawat seperti taburan bunga yang ditumpahkan melimpah, bahkan di tengah pandemic. Di mana rumah duka kebanyakan sedikit lebih berbeda bahkan sepi sebab covid 19. Namun Suamiku pergi diantar oleh ribuan doa orang-orang. Aku turut berjalan mengantarnya dengan rasa duka mendalam dan berusaha ikhlas mengembalikan sesuatu yang hanya milik Sang Khaliq. Kami memakamkan beliau di sebelah Selatan Masjid Pesantren kami sesuai dengan Amanah beliau selama masih Sugeng.
Dalam hukum Syariat ketika suami meninggal maka istri harus menempuh masa iddah selama empat bulan sepuluh hari. Penyesuaian ini cukup membutuhkan waktu bagiku. Berkabung tak hanya mengikhlaskan kepergian, namun ikhlas segala-galanya. Ikhlas menempuh hari-hari tanpa beliau di sisiku, ikhlas menempuh iddah. Siapa yang menyangka hal ini akan kujalani, sebab sebelumnya aku adalah seorang yang berkarir di luar rumah. Namun masa iddah nyatanya banyak memberi hikmah, berkat itu aku memiliki banyak waktu untuk refleksi Kembali tentang kehidupan, aku Kembali melakukan hal-hal yang sudah lama tertinggal, berkebun, menanam, menghias Makam suami dengan berbagai bunga-bunga. Juga, membuatku menarik diri dari hiruk pikuk kerasnya dunia luar.
Iddah juga mempertegas hal-hal yang selama dihadapi beliau semasa hidup, sendirian memikirkan beberapa hal. Pesantren tempat kami tinggal banyak kerusakan, lalu ada beberapa hutang piutang dengan Bank yang belum terselesaikan. Tidak mudah, sungguh tidak mudah, Dua tahun terakhir, kedua hal besar ini diabaikan bahkan terkadang sesekali membuat kami berselisih. Perlahan aku mulia mengerti mengapa beliau bersikap demikian, memikirkannya saja membuat dada sesak dan putus asa. Saat seperti itu aku menarik nafas dalam dan banyak istighfar. Semoga kami tak kehilangan Allah yang Maha Pemurah.
Sementara tak ada hal baru yang kami lakukan sepeninggalnya beliau. Aku rasa yang terpukul tak hanya aku, namun anak dan cucuku juga masih berusaha saling menguatkan dan menyembuhkan. Yang dapat kami lakukan hanya meneruskan kebiasaan beliau dan ziarah makam sesering mungkin. Dan terus mengumpulkan kekuatan untuk dapat mencapai cita-cita beliau yaitu memiliki cucu-cucu yang hafidz dan hafidzah
Belum sembuh dari kedukaan, Sebulan berikutnya tanggal 18 Desember 2020, Ayahku, seorang laki-laki yang menjadi teladanku, sebagai panutan dan tempat meminta nasehat, turut berpulang ke Rahmatulloh. Dalam waktu 3 bulan orang-orang yang merupakan kunci dan penguat dalam hidupku satu persatu kembali pada Gusti Allah subhanahu wata’ala.
Butuh puluhan hari aku menguatkan diri sendiri, menyembuhkan kedukaan, menguatkan anak-anak dan cucuku. Duka berlarut-ralut telah berlalu, saat ini yang tersisa hanya usaha keras melanjutkan hidup dan tak putus asa atas Rahmat Allah. Peristiwa duka yang beruntun menunjukkan bahwa ketiga orang yang kusayangi juga orang-orang yang disayangi dan dicintai Allah Swt. Hal itu yang melegakanku serta membuatku terdorong bahwa aku serta anak-cucu membawa pesan melanjutkan perjuangan dan khazanah para Almarhum yaitu menjalani hidup dengan penuh keberkahan dan ghirah Rosulillah Sallaallahu alaihi wasallim
Blora, 22 Januari 2021

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dalam hidup kita Aamiin