Suhargo

Tenaga pendidik di SDN 224 Mekarsari Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kesetiaan
news.okezone.com

Kesetiaan

Tantangan Hari ke-174

#TantanganGurusiana

Sudah berulang kali aku membujuk Mbah Kadirun agar meninggalkan gubuk reotnya. Aku takut kejadian yang tidak diinginkan menimpa si Mbah yang tinggal sendirian itu. Tiang gubuk yang sudah miring bisa membuat gubuk roboh bila terkena angin. Namun, usahaku ternyata sia-sia. Mbah Kadirun bersikeras tidak mau meninggalkan gubuk yang sudah sepuluh tahun ditempatinya itu.

Alasan Mbah Kadirun sungguh membuat hatiku terenyuh. Dia tidak ingin meninggalkan gubuk karena begitu banyak kenangan yang tidak bisa dilupakannya. Gubuk yang dibangun dari hasil memulung dengan istrinya itu menyimpan kenangan indah yang sulit dihilangkan dari ingatannya. Apalagi saat istrinya meninggal dua tahun yang lalu, hanya gubuk itu satu-satunya yang bisa menghibur hati Mbah Kadirun.

Pagi itu, aku buru-buru bergegas ke rumah Mbah Kadirun. Hujan semalam sangat deras. Air hujan seperti tumpah dari langit. Angin dan petir saling bergantian di antara derasnya hujan. Aku tidak bisa membayangkan apa yang telah terjadi dengan Mbah Kadirun. Mbah Kadirun pasti sangat menderita karena kondisi atap gubuk yang bocor di sana-sini. Belum lagi dinding rumah yang sangat jauh dari kata layak, pasti membuat Mbah Kadirun semakin menderita. Badanku langsung lemas tak berdaya begitu melihat kondisi rumah Mbah Kadirun. Rumah roboh dan hancur sama rata dengan tanah. "Pak RT, Mbah Kadirun sudah meninggalkan kita selamanya. Beliau meninggal dengan berselimut kain istrinya," lapor seorang warga kepadaku.

Singkut, 06 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mengharu biru,,,, Sukses selalu mas Kepsek,,,

06 Jul
Balas

Terima kasih, Mas. Sehat dan sukses selalu.

07 Jul

Sedih sekali

06 Jul
Balas

Iya, Bu. Saya juga. Sehat dan sukses selalu.

07 Jul

Sedih sekali

06 Jul
Balas

Trenyuh, Pak. Kesetiaan yang membuatnya bahagia walau kondisi memprihatinkan.

06 Jul
Balas

Betul, Bu. Terima kasih kunjungannya. Salam literasi

07 Jul

Sedihnya :(

06 Jul
Balas

Terima kasih, Bu. Salam literasi

07 Jul

Sedih, keren Pak, sukses selalu untuk Bapak

06 Jul
Balas

Terima kasih, Pak. Sukses dan sehat selalu.

07 Jul

keren

06 Jul
Balas

Terima kasih, Pak. Salam literasi

07 Jul

Mantap pak.

06 Jul
Balas

Terima kasih, Bu. Salam literasi

07 Jul

sad ending..mbah kadirun lelaki yg setia..mantap integritasnya

06 Jul
Balas

Terima kasih, Master. Sukses selalu

07 Jul

Tragis, tapi itulah harga sebuah kenangan, tak ternilai dan tak tergantikan.

06 Jul
Balas

Betul, Pak. Sukses selalu

07 Jul

Sedih bacanya pak.....

06 Jul
Balas

Terima kasih sudah mampir. Sukses untuk Ibu

07 Jul

Jadi sedih...

06 Jul
Balas

Terima kasih, Bu. Sukses selalu

07 Jul

Ya Allah.. Setianya sehidup semati. Salam literasi.

07 Jul
Balas

Betul, Bu. Sukses selalu

07 Jul

Haru, pak ..

06 Jul
Balas

Ya, Bu. Terima kasih sudah berkenan mampir.

07 Jul



search

New Post