GUBUK TUA
Tantangan Hari ke-191
#TantanganGurusiana
@
Gubuk tua menangis pilu
Air matanya saksi bisu
Melihat detik-detik sukma yang berlalu
Menghentikan derita yang terus memburu
@
Gubuk tua tak menyangka
Teman satu-satunya telah tiada
Menghadap sang kuasa dengan selaksa cerita
Memupus lara yang terus setia
@
Tak terlihat langkah yang goyah
Dari sepasang kaki lelah
Tak terdengar rintih yang sedih
Di antara bunyi tasbih
@
Sang penghuni yang renta
Sendiri di ujung senja
Sang penghuni sebatang kara
Telah tiada untuk selamanya
@
Gubuk tua menangis pilu
Tak tahu kemana harus mengadu
Sang majikan terbujur kaku
Tanpa seorang pun yang tahu
@
Guguk tua terus berdoa
Berharap cinta dari Pencipta
Gubuk tua terus meminta
Sang majikan bahagia di tempat barunya
@
Sarolangun, 23 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
puisi yang keren dengan diksi yang mantap. Saya sdh follow bapak. follow back ya, dan terimaksih kunjungannya ke blog saya hari ini
Terima kasih kunjungannya, Bu. Sukses dan sehat selalu
Terima kasih kunjungannya, Bu. Sukses dan sehat selalu
Keren Mas Kepsek. Sukses selalu
Terima kasih, Pak Burhani. Sukses dan sehat selalu.
Aamiin smg sang pemilik gubuk tua bahagia d surga, keren
Amin. Terima kasih doanya, Bu. Sukses dan sehat selalu
Keren banget Pak, sukses untuk Bapak
Terima kasih, Pak. Sehat dan sukses selalu
keren Pak, saya hanyut dengan kesedihan. Sukses Pak
Terima kasih, Bu Defi. Sukses selalu juga untuk Ibu.
Suatu ironi disuatu negri yang katanya makmur sentosa ..tapi tidak bagi petani yang dengan gubuk tua serenta usianya. Menyendiri hingga tak seorang pun mengerti..entahlah..puisinya kereeen pak..salam sukses selalu
Terima kasih komentarnya, Pak. Sehat dan sukses selalu.
Puisi yang indah Pak.. Kerrn dan menarik.. Sukses selalu Pak dalam karya-karyanya dan juda falam keluarga.. Salam santun
Terima kasih, Bu. Sehat dan sukses selalu juga untuk Ibu
Sediiiih...keren puisinya Pak.
Terus kasih, Bu. Sukses dan sehat selalu
Jadi sedih bacanya, Pak. Mantap puisinya. Saya follow ya pak
Terima kasih komentarnya. Sukses selalu
Keren pak tentang gubuk tua... salam
Terima kasih, Bu. Salam literasi kembali
Cakep puisinya,Pak.
Terima kasih, Bu. Sukses dan sehat selalu
Aamiin... Keren puisinya pak
Terima kasih, Bu. Sukses dan sehat selalu