Suhardin

Praktikum di sekolah. terkendala dengan ruang dan peralatan laboratorium yang ada. Kendala itu menyebabkan kegiatan eksperimen menjadi terhambat. Kondisi it...

Selengkapnya
Navigasi Web

Eksperimen Sains Murali

Praktikum di sekolah. terkendala dengan ruang dan peralatan laboratorium yang ada. Kendala itu menyebabkan kegiatan eksperimen menjadi terhambat. Kondisi itu menyebabkan pembelajaran hanya mengandalkan kegiatan demosntrasi. Itupun jika alat yang digunakan tersedia. Waktu jam belajar yang bersamaan menjadi penyebabnya.

Keterbatasan alat itulah sehingga perlu adanya solusi pemecahannya. Merancang media sendiri dengan alat sederhana menjadi pilihan. Alat ini dibuat dengan memanfaatkan bahan baku yang terdapat di linkungan sekolah atau rumah. Alat itupun akan menjadi lebih murah dan ramah lingungan (murali). Bahan-bahannya tersebut tidak mudah pecah.

Pemanfaatannya harus mempertimbangkan tingkat keselamatan. Mengingat ruang kelas digunakan sebagai sarana praktikum alternatif. Pemanfaatannya menjadi lebih mudah, jika disajikan prosedur sederhana tentang bagaimana pengopersikan dalam konteks kerja kelompok. Pertimbangan itu menyebabkan desaian alat harus dibarengi dengan ilustrasi atau model cara memakainya. Bentuknya dapat berupa video atau gambar yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan alat bantu alternatif harus melalui ujicoba. Kelemahan maupun kelebihan yang ada dapat menjadi pertimbangan untuk mengembangkannya. Lembar kegiatan peserta didik harus dipersiapkan agar pembelajaran dapat runtun dan terarah.

Mengajarkan sains melalui eksperimen dengan alat buatan guru sangat mudah. Rancangan sendiri menjadi keunggulannya. Seluk beluknya dapat dikuasai, sehingga pembimbingan dapat dilakukan tahap demi tahap. Praktikum terbimbing akan efektif jika pengaturan tempat duduk mempertimbangkan mobilisasi guru saat mengajar. Akses guru dari satu kelompok kekelompok lain tidak hanya memudahkan guru dalam memantau kerja peserta didik. Interval kelompok dapat pula berfungsi sebagai arah evakuasi. Eksperimen senantiasa mengarah pada aspek keterampilan. Obeservasi menjadi cara yang paling mudah dilakukan. Akan tetapi untuk memahami prosedural parktikum, evaluasi pembelajarannya dapat menggunakan tes keterampilan. Hasil tes belajar itu dapat menjadi tambahan untuk mengetahui kemampuan aspek keterampilan peserta didik. Jika diperlukan dan dapat dilakukan penilaian ini dapat pula dilakukan melalui pengamatan unjuk kerja saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Inilah solusi untuk menjawab permasalahan yang terjadi di sekolah dalam pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post