SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA, BUKAN PRIBAHASA
Oleh : SUHAINAH, S.Pd.SD
Fatma bungkam, tante Ijah mengusirnya dari rumah. Selama ini tantenya itu memang terkenal cerewet, tapi bagi Fatma tantenya cerewet demi kebaikannya juga. Karena itu, setiap dia diomelin dia tak pernah membantah. Itu dulu, kini Fatma sudah bersuami dan sedang hamil anak pertama. Fatma sudah tak tahan, dia bukan lagi anak-anak. Apalagi kini, bukan hanya dirinya saja yang diomelin, suaminya juga sering jadi sasaran omelan tantenya itu.
Fatma bingung, akan kemana dirinya dan suami jika pergi dari situ. Ada rasa penyesalan karena telah lancang melawan tante Ijah yang telah membesarkannya setelah Ibunya meninggal saat Fatma masih berusia 9 tahun. Dia dan suami belum punya tabungan. Bagaimana mau menabung, pada saat suaminya ikut kerja dengan Paman Rudi dia tidak mendapat upah, kata tantenya karena belanja dapur semuanya masih pakai uang tante Ijah.
Rumah Nazwa, itu yang akan menjadi tujuan pertama Fatma, dia akan meminjam uang pada sepupunya itu untuk bisa ngontrak rumah. Dengan keras tante Ijah menarik kopor Fatma keluar, jalannya sangat terburu-buru sehingga ia tidak melihat lantai yang masih basah habis dipel. Tante ijah jatuh terpeleset, kopor yang ia tarik terlempar mengenai tangga yang baru saja digunakan Paman Rudi mengganti bola lampu. Tangga jatuh dan menimpa tante Ijah.
Simbur Naik, Tanjung Jabung Timur
Jumat, 24 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar